Peringkat Kemacetan Jakarta Turun, Wagub: Warga Pakai Transporasi Umum
- VIVA/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengklaim kalau penurunan kemacetan di Jakarta tidak lepas dari beralihnya masyarakat memakai transportasi umum.
Menurut riset yang dilakukan Tomtom Traffic Index 2021, tingkat kemacetan Jakarta pada tahun 2021 menurun 34 persen. Angka tersebut mengalami penurunan ketimbang kemacetan pada 2020 yang ada pada kisaran 36 persen.
"Artinya kami berhasil mengintegrasikan transportasi publik di Jakarta. Itu artinya masyarakat sudah memahami betapa pentingnya kami berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik," kata dia kepada wartawan, Jumat, 11 Februari 2022.
Namun, dengan turunnya kemacetan tak serta merta membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut kebijakan ganjil-genap. Kata dia, guna mencabut kebijakan tersebut perlu kajian dahulu.
"Ya ganjil-genap masih diberlakukan, kami terus lakukan kajian dan evaluasi. Pada saatnya nanti akan disampaikan kapan akan dihentikan," ujarnya.
Namun, dia merasa mungkin saja kebijakan itu bisa dihapus di kemudian hari. Semua itu bergantung pada situasi Ibu Kota ke depannya.
"Itu kan tergantung situasi dan kondisinya, serta fakta dan data yang ada. Kebijakan diambil harus ada dasarnya. Datanya, faktanya, situasinya, kondisinya, tujuan, dan sebagainya," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Indeks Kemacetan 2021 menempatkan Jakarta pada peringkat 46 atau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang menempati peringkat 31 berdasarkan data yang dirilis lembaga pemeringkat kemacetan kota dunia, Tomtom International BV.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan informasi penurunan peringkat kemacetan tersebut melalui akun Instagram story @aniesbaswedan dipantau di Jakarta, Kamis.
Dalam laman lembaga internasional itu disebutkan pandemi COVID-19 menjadi penyebab atau faktor utama yang menurunkan tingkat kemacetan kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta.