Profil Aipda Ambarita Dimutasi Karena Paksa Periksa HP Warga

Aipda Monang Parlindungan Ambarita
Sumber :
  • Instagram/@mpambarita

VIVA – Profil Aipda Ambarita sedang dicari-cari publik. Nama Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Monang Parlindungan Ambarita tengah menjadi perbincangan masyarakat baru-baru ini setelah rekaman videonya viral memaksa memeriksa ponsel milik warga saat patroli. 

Warga tersebut sempat menolak dengan alasan privasi, Aipda Ambarita mengatakan pemeriksaan HP merupakan wewenang Polri yang sudah diatur dalam undang-undang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan diduga ada pelanggaran SOP terkait tindakan Ambarita.

Akibat peristiwa tersebut pemimpin Rainmas Backbone, tim pengurai massa Polres Metro Jakarta Timur di bawah Direktorat Sabhara memutasi jabatannya sebagai Bintara Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya.

Mutasi Ambarita tersebut tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/458/X/KEP/2021 tertanggal 18 Oktober 2021. Surat tersebut telah ditandatangani oleh Karo SDM Kapolda Metra Jaya, Kombes Putra Narendra.

Aipda Ambarita dan motor trail kesayangan

Photo :
  • Istimewa

Monang Parlindungan Ambarita memulai karier di kepolisian sejak tahun 1998. Sebelumnya dia merupakan pegawai perusahaan cat.

Setelah lulus SMA, diketahui bahwa Aipda Ambarita mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1995. Namun, ia tidak lolos di tes terakhir.

Setahun berikutnya, Ambarita mencoba mendaftar di Bintara Polisi. Namun, kerja kerasnya belum meloloskannya dan ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta. 

Di Jakarta, Ambarita bertemu dengan teman kakak perempuannya. Dari situlah, ia ditawari kerja di sebuah perusahaan cat. Krisis moneter mulai terjadi pada 1997, dan Ambarita terkena imbasnya.

Di tengah waktu menganggurnya, Ambarita masih menyimpan keinginan untuk menjadi seorang polisi, hingga akhirnya ia mendaftar pada 1998 dan lulus seleksi. 

Aipda Ambarita adalah seorang polisi Sabhara yang merupakan pemimpin dari Tim Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur yang bergabung pada tahun 2017.

Nama tersebut terinspirasi dari Sabhara Backbone (SB), Ambarita menyebut SB merupakan tulang punggung Polri karena bergerak paling depan.

Namanya eksis dan sering malang melintang di beberapa program televisi swasta. Dalam program tersebut, Ambarita dan tim memperlihatkan proses penangkapan pelaku kejahatan maupun saat melakukan patroli ketika menemukan adanya gangguan kamtibmas.

Aipda Ambarita adalah sosok polisi yang tegas dalam melakukan penindakan. Melalui akun YouTube Raimas Backbone Official, Aipda Ambarita berpartisipasi dalam mengisi konten. Jumlah subscriber akun YouTube tersebut terbilang banyak, yaitu 1,4 juta.

Tim Raimas Backbone bertugas untuk mengurai, membubarkan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan perusakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kini, Ambarita beralih tugas yaitu pindah di bidang kehumasan sesuai dengan pos-nya saat ini Bidang Humas Polda Metro Jaya.