Mercedes, BMW dan Audi Mundur dari Formula E, PSI: Anies Jangan Ngotot
- Mercedes
VIVA – Mundurnya perusahaan kelas dunia Mercedes Benz dari keikutsertaan balap mobil listrik Formula E mengungkap fakta baru. Terlebih absennya Mercedes juara tim dan pembalap Formula E musim ini merupakan pengunduran perusahaan otomotif ketiga, setelah BMW dan Audi pada Desember lalu.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan Pemprov DKI Jakarta perlu berkaca dari hengkangnya tiga perusahaan otomotif ini yang semakin membuat penyelenggaraan Formula E tidak lagi menarik di mata penonton.
“Ini peringatan keras untuk Gubernur Anies yang masih saja ngotot mau menyelenggarakan Formula E Jakarta. Dengan keluarnya 3 perusahaan raksasa otomotif ini sulit mendapatkan keuntungan dari penyelenggaraan Formula E. Terlalu berisiko tidak balik modal bahkan rugi besar,” ujar Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Menurutnya, klaim Gubernur Anies bahwa penyelenggaraan Formula E Jakarta berpotensi untung Rp1,2 triliun bagi daerah harus dikaji ulang dengan kondisi pandemi dan absennya tiga nama besar di dunia otomotif balap mobil.
“Ini bukan analisa kami semata, tapi Mercedes Benz mengatakan mundur karena Formula E sudah tidak lagi memberikan keuntungan dari segi transfer teknologi maupun dari segi pemasaran. Jelas ini membuat pamor Formula E semakin anjlok dan akhirnya risiko kerugian penyelenggaraan semakin tinggi,” papar Anggara.
Jakarta sepatutnya mengikuti langkah tiga negara yang batal menyelenggarakan Formula E pada 2021 akibat pandemi COVID-19, yakni Cina, Prancis, dan Korea Selatan. Selain itu Anggara mengingatkan bahwa semua langkah akan diupayakan agar Jakarta tidak mengalami kerugian besar seperti yang dialami Formula E Montreal tahun 2017.
Karena itu, Fraksi PSI terus mendorong interpelasi agar warga Jakarta tahu bagaimana siasat Gubernur Anies menghadapi masalah-masalah yang menghadang rencana Formula E Jakarta.
“Kami sudah berkali-kali dan tidak lelah untuk terus bertanya dalam berbagai forum tanya jawab dengan Gubernur Anies, seperti Pandangan Umum tapi belum juga mendapatkan jawaban yang memuaskan. Interpelasi adalah hak demokrasi kami untuk memastikan uang rakyat tidak dihambur-hamburkan,” imbuhnya.
Baca juga: PDIP Sebut Potensi Pemborosan Formula E Rp4,8 T, Ini Jawaban Wagub