Wagub DKI Minta Warga Tak Borong Oksigen untuk Disimpan di Rumah
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada masyarakat Ibu Kota, agar tidak memborong oksigen untuk disimpan di rumah masing-masing.
Karena itu akan menimbulkan kekhawatiran terjadi permasalahan kekosongan tabung oksigen di lapangan. Sebab, saat ini banyak warga yang terpapar positif COVID-19 dan sangat membutuhkan tabung oksigen. Sejauh ini, mereka yang terkena positif COVID-19 mengalami gejala seperti sesak nafas.
"Jangan sampai warga Jakarta semuanya memborong oksigen taruh di rumah-rumah sebagai persiapan cadangan, itu tidak perlu. Karena ini akan menimbulkan masalah, kenaikan harga, antrean panjang, dan akhirnya yang memang membutuhkan kritis di rumah sakit tidak kebagian. Karena kita yang sehat membeli dan siapkan oksigen," katanya saat pertemuan dengan awak media secara virtual di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.
Ia juga mengimbau, dalam pandemi ini jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan, dengan menjual tabung oksigen dengan harga cukup tinggi.
"Terlebih lagi jangan sampai ada usaha atau orang yang mengambil keuntungan dengan menumpuk, menimbun oksigen dan dijual lagi dengan harga berkali lipat. Seperti ini akan kami tindak setegas-tegasnya," katanya.
Kendati begitu, ia menuturkan, dua minggu lalu terjadi pelonjakan yang luar biasa dan ada peningkatan kebutuhan oksigen yang tinggi di rumah sakit.
"Memang kami cukup kewalahan, tapi alhamdulillah semuanya dapat diatasi. sejak awal hingga hari ini, insya Allah tidak ada pasien COVID yang meninggal karena kekurangan oksigen. Insya Allah mudah-mudahan tidak ada lagi," katanya.
Dalam mengatasi kekosongan oksigen, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan posko oksigen yang berlokasi di pelataran Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
"Sejauh ini kita sudah ambil beberapa terobosan terkait kebutuhan oksigen, Monas udah jadi posko tempat transit untuk minta dan terima bagi rumah sakit yang ada di Jakarta. Kami dibantu oleh PT. Krakatau Steel Persero dan lain-lain," katanya.