Pedagang Tolak Rusun Pasar Rumput jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19

Pedagang di Rusun Pasar Rumput Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fajri

VIVA – Rencana Pemerintah Provinsi DKI jakarta menjadikan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta Selatan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19, menuai penolakan dari sejumlah warga dan pedagang Rusun. Selain akan berimbas pada menurunnya omzet, mereka juga khawatir akan tertular virus corona dari warga yang menjalani isolasi mandiri.

Sejumlah warga dan pedagang di rumah susun Pasar Rumput, Jakarta Selatan menolak hunian mereka dijadikan sebagai tempat isolasi warga positif COVID-19. Penolakan disampaikan karena khawatir virus corona akan menyebar di lingkungan tempat tinggal mereka. Terlebih hunian Rusun Pasar Rumput terbilang rapat satu sama lain.

“Ya enggak-enggak itu aja, gak wajar aja ya, di sini kan pedagang ya di situ kan isolasi buat orang orang COVID, sedangkan lingkungan sini rapat,” ujar salah satu pedagang di Pasar Rumput bernama Yanto ketika ditemui di lokasi, Jumat, 25 Juni 2021.

“Kan sudah ada persetujuan di Rusun Nanggrak, intinya tidak setuju ya,” kata dia lagi.

Sementara itu, pedagang di Pasar Rumput bernama Ridwan berharap Pemprov DKI Jakarta mengkaji kembali rencana menjadikan Rusun Pasar Rumput sebagai tempat isolasi. Mereka juga meminta agar memikirkan dampak yang akan dirasakan warga. Dirinya khawatir omzet akan tambah merosot karena pembeli akan takut berbelanja.

“Sebetulnya kurang setuju Tidak ada itu saja (jadikan tempat isolasi), pasar begini, apalagi nanti ada itu ya, ya kita si pasrah saja sama yang maha kuasa,” ujar Ridwan.

Menanggapi penolakan warga, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa nantinya Pemprov DKI Jakarta, melalui Perumda Pasar Jaya akan mengatur sebagaimana mungkin, agar kegiatan jual beli di Pasar Rumput tidak terhubung secara langsung dengan Rusun Pasar Rumput yang dijadikan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.

"Tentu akan diatur. Nanti Pak Dirut (Pasar Jaya) akan mengatur, ada pasar tentu tidak terhubung secara langsung, ada mekanisme keluar masuk agar steril, terjaga," katanya.

"Memang tempat ini sejak awal direncanakan untuk dua fungsi utama, yaitu fungsi kepentingan ekonomi, pasar bagi masyarakat; dan fungsi untuk tempat tinggal. Keduanya akan difungsikan dan satu sama lain tidak saling mengganggu, justru saling dukung satu sama lain," sambungnya.

Lebih lanjut, Wagub mengatakan, sebanyak 7.936 tempat tidur akan disiapkan di Rusun Pasar Rumput, yang berlokasi di Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk tempat isolasi pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gelaja.

Penyiapan ruang isolasi pasien COVID-19 itu diharapkan dapat mengantisipasi ruang isolasi yang hampir penuh di RS Darurat Wisma Atlet dan RS Rujukan COVID-19 lainnya di Jakarta.

"Kapasitas yang ada di sini jumlahnya jumlah kamar dari tower 1, 2 dan 3 itu totalnya ada 1.984 kamar, direncanakan diisi dengan 4 tempat tidur, itu totalnya berarti kurang lebih 7.936 tempat tidur yang akan dipersiapkan," ujar Ariza.

Ia menambahkan bahwa penyiapan ruang isolasi atau fasilitas kesehatan serta sarana prasarana pendukung lainnya, seperti tempat tidur, pengatur suhu ruangan atau AC dan kipas angin yang merupakan fasilitas bagi pasien COVID-19 tanpa gejala itu didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Untuk itu, Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Kementrian PUPR atas kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta. "Tentu dengan arahan, bimbingan dari BNPB dan Satgas pusat agar kita sama-sama melakukan pencegahan (dan) penanganan COVID-19 di DKI Jakarta," katanya.

Lebih lanjut, Wagub Ariza mengatakan, sistem manajemen dan pengelolaannya akan diatur dengan sebaik mungkin sesuai dengan SOP dan peraturan yang berlaku.

"Nanti dari BNPB akan mengatur sistem dan manajemennya, pengelolaannya, tentu diawasi oleh BPKP agar semua sesuai prosedur, SOP dan peraturan perundang-undangan yang ada," katanya.

Prinsipnya, Pemrov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat dan Satgas Pusat terus berupaya menyiapkan berbagai fasilitas dan dukungan sebagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di wilayah Jakarta.

Selain di Rusun Pasar Rumput, diketahui juga telah disiapkan tempat isolasi mandiri bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Wagub Ariza menyatakan Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat akan melakukan akselerasi penyiapan berbagai fasilitas isolasi dan faskes di Rusun Pasar Rumput agar dapat secepatnya digunakan oleh pasien COVID-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri. Penyiapan juga dilakukan secara bertahap, dimulai dari tower 1, 2 dan 3.

Menurutnya, dalam waktu cepat, dalam seminggu ke depan siap dalam bertahap. Tower 1 diutamakan, nanti seterusnya tower 2 dan tower 3. Prinsipnya kita berupaya untuk tidak sampai terkejar oleh jumlah pasien.  

"Jadi kita harus siapkan sebelum adanya peningkatan jumlah pasien. Jadi kecepatan penyiapan berbagai fasilitas dukungan termasuk Nakes itu harus lebih cepat dan lebih baik dari lonjakan COVID-19," tuturnya.

Baca juga: Rusun Pasar Rumput Disiapkan Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19