Update COVID-19 DKI 24 Juni 2021: Positif Tembus 7.505 Kasus 

Petugas medis melakukan tes usap (swab test) COVID-19 (Umarul Faruq/ANTARA FOTO)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, kasus COVID-19 dalam beberapa waktu belakangan terbilang fluktuatif, berada di kisaran 3.000–5.000 kasus.

"Namun, tidak hari ini. Kasus positif justru melonjak drastis, mencapai 7.505 kasus dalam sehari," kata Dwi di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021.

Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mencatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 25.575 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.460 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 7.505 positif dan 12.955 negatif. 

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini 5.053 orang dites, dengan hasil 776 positif dan 4.277 negatif.

Lebih lanjut, Dwi juga menjabarkan distribusi 7.505 kasus positif hari ini, yaitu Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih proses verifikasi sebanyak 748.

Sedangkan, Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.

Di samping itu, jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini naik sejumlah 5.195 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900 (orang yang masih dirawat/ isolasi).

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 494.462 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.

“Lonjakan bukan hanya terjadi pada angka kasus positif saja, tetapi juga pada jumlah pemakaman dengan protap COVID-19 di Jakarta," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, secara berturut-turut, pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang hari ini sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap COVID-19.

"Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran COVID-19 ini bersama-sama,” katanya.