Menkes: Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Baru Capai 12,8 Persen

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan)
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke lokasi kegiatan vaksinasi warga Jakarta Barat di gedung Mayora, Jalan Daan Mogot, Kalideres Jakarta Barat, Rabu 23 Juni 2021.

Dalam sambutannya, Budi mengatakan, pihaknya dari Kementerian Kesehatan RI, mendata hingga pekan ini, jumlah warga Indonesia yang sudah diberikan vaksin baru 12,8 persen. Capaian itu dinilai masih sangat jauh untuk target keseluruhan warga Indonesia yang harus diberikan vaksin sebanyak 181 juta jiwa.

Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Indonesia yang semakin meluas, Budi menegaskan pihaknya agar melaksanakan proses vaksinasi COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia. Semua dipacu agar bisa dipercepat.

Baca juga: COVID-19 Melonjak, 10 Asosiasi Minta Munas Kadin di Kendari Dibatalkan

Langkah percepatan antisipasi COVID-19 ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kecepatan penyuntikan menjadi 700.000 per hari bagi warga di seluruh Indonesia.

Menkes Budi mengatakan, vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas akan dibuka secara luas mulai Juli 2021. Pelaksanaan vaksinasi untuk umum ini bisa dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Budi, pertimbangan vaksinasi untuk umum dibuka secara lebih luas di berbagai daerah di Indonesia, disebabkan vaksin COVID-19 saat ini telah tersedia dalam jumlah banyak.

"Pertimbangan Juli dibuka di semua daerah, karena ini vaksin sudah datang banyak, jadi harus cepat dihabiskan," ujar Budi di lokasi vaksinasi, Jalan Daan Mogot, Kalideres Jakarta Barat, Rabu 23 Juni 2021.

Ke depannya, Budi menargetkan agar bisa mencapai 1 juta dosis per hari mulai Juli 2021 sesuai dengan instruksi Presiden. Dalam proses vaksinasi ini, Budi mengharapkan masyarakat dapat mengajak sanak saudaranya, utamanya yang lansia agar bisa divaksinasi.

Budi mengungkapkan, pengaruh media sosial sangat besar kepada lansia. Lansia jadi enggan atau takut divaksin karena informasi vaksin tidak halal, vaksin tidak baik untuk warga berusia lanjut, ataupun informasi lain yang miring soal vaksin.