Direkam Diam-diam saat Mandi di Hotel, Korban akan Diperiksa Polisi
VIVA – Korban perekaman diam-diam di Hotel Bobobox berinisial DE akan dipanggil polisi guna dimintai keterangannya. Hal itu guna mengusut dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh korban.
"Yang bersangkutan sudah dihubungi. Infonya akan hadir ke Polres," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Teuku Arsya Khadafi kepada wartawan, Jumat 14 Mei 2021.
Arsya menyampaikan pihaknya belum menerima laporan polisi terkait kejadian ini. Namun, polisi akan mendalami peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut. "Akan didalami dahulu bagaimana kejadiannya beserta alat buktinya," katanya.
Sebelumnya, diduga terjadi perekaman diam-diam saat mandi. Aksi itu dialami DE, salah seorang pengunjung hotel kapsul di kawasan Jakarta Pusat itu. Pengalaman itu diceritakan korban melalui akun Twitter @bukaniqbaalee dikutip Jumat 14 Mei 2021.
DE mengaku kaget karena baru kali ini ia menjadi korban pelecehan seksual. Dia menjelaskan, pada 11 Mei 2021 ia memilih menginap di hotel kapsul.
Dia menyampaikan memilih hotel tersebut karena lokasinya tidak jauh dari kantor. Dengan demikian, ia bisa berjalan kaki keesokan harinya. Dia juga bisa mengerjakan tugas dengan lebih baik.
Korban menceritakan antara pukul 10-26 hingga 10-28 WIB, ia menyiapkan peralatan mandi, dan menuju kamar mandi yang masih selantai dengan kamarnya. Kebetulan kamar dan kamar mandinya berada di lantai 5 hotel.
Beberapa menit membasuh badan, ia mendengar ada suara langkah orang yang masuk ke lokasi mandi. Di sebelahnya masih ada tempat mandi untuk laki-laki. Karena berlantai granit, menurutnya kedengaran langkah kaki orang masuk. Dia mulai merasa kurang enak.
"Sekitar semenit dua menit gue dengerin terus itu suara gesekan sendal hotel sama lantai kok kaya yang bolak balik terus arah suaranya dari kanan terus ke kiri, terus balik kanan lagi sampai ada gue hitung 4 atau 5 kali. Dan di situ gue masih agak santai walaupun mulai panik dikit," tulisnya.
Namun, tak lama berselang, korban mendengar pintu utama kamar mandi ditutup. Dia semakin panik, sembari menoleh ke kanan dan kiri, hingga ke atas. Awalnya korban tersebut mengira itu staf karena sempat mendengar sendal mondar mandir.
Dia mengaku, biasanya pintu utama tidak ditutup untuk kepentingan staf mengecek. Tapi karena ditutup, ia semakin merasa kejanggalan.
Meski demikian, korban tetap melanjutkan mandi antara pukul 10.31-10.35 WIB. Sementara, suara sendal hotel masih terdengar jelas olehnya. Meski ia tetap menengok kanan dan kiri, takut ada yang muncul. Suasana sempat sepi, ia pun merasa tak peduli dan tetap melanjutkan untuk membilas badannya.
"Bener aja pas beberapa detik gue kecolongan momen eh gue langsung reflek nengok ke belakang atas itu ada literally ADA TANGAAAANN!!! Sambil memegang handphone warna biru tua yang gue gak tau mereknya dan BLITZ NYA NYALAA!!! sambil diayunin ke kanan kiri buat ambil angle yang pas!!!!" tulisnya.