Keluarga Minta Polisi Biayai Anak Korban Penembakan Bripka Cornelius

Penampakan kafe RM yang jadi lokasi penembakan anggota TNI hingga tewas
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Salah satu korban penembakan oleh Bripka Cornelius Siahaan di RM Cafe, Cengkareng Jakarta Barat pada Kamis dini hari lalu, adalah M yang merupakan kasir. Menurut penuturan keluarga, ia baru bekerja kurang lebih enam bulan.

Marupa Rumahorbo, adik bapak mertua korban, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, menjelaskan mengenai sang menantu. Dia mengatakan, biasanya menantunya tersebut sudah pulang jam 5. Tapi saat kejadian, hingga pukul 7 pagi itu belum juga kembali.

Setelah dicek ke tempat kerjanya, di Cafe RM, baru pihak keluarga mengetahui peristiwa yang menewaskan naas itu. Marupa menegaskan, pelaku harus dihukum berat atas perbuatannya.

Baca juga: Kombes Ady Bawa Peti Mayat Pratu Rizky yang Didor Bripka Cornelius

"Kalau bisa yang melakukan itu mohon dihukum seberat-beratnya sesuai dengan apa yang dia lakukan," kata Marupa, dalam sambungan telepon di Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat 26 Februari 2021.

Korban juga memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil. Marupa menjelaskan, anak pertama korban berumur 10-11 tahun dan kini duduk di SD kelas 5. Anak kedua berumur 9 tahun, sementara yang ketiga masih 2 tahun.

Terhadap kondisi demikian, dia berharap bahwa institusi kepolisian bisa memberi bantuan. Mengingat selama ini, korban adalah tumpuan keluarga dalam menafkahi dan membiayai pendidikan anak-anaknya itu.

"Mantu saya ini pak, permintaan saya, inikan sebagai tumpuan keluarga. Anaknya masih kecil-kecil, ya kami juga mengharapkan bagaimana caranya supaya anak-anak ini bisa sekolah dan dibantu apa mungkin dari dana polisi karena yang menembak adalah polisi. Itu permintaan kami," jelasnya.

Sebelumnya kasus penembakan terjadi di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis 25 Februari 2021 pukul 04.30 WIB. Tiga orang dilaporkan tewas. Kasus ini diduga berawal dari para korban yang cekcok dengan pelaku diduga pelaku yakni anggota polisi itu tak terima tagihan minumnya hingga Rp3,3 juta sehingga tak mau bayar. Dia lalu cekcok dengan kasir, waiter hingga anggota TNI yang diduga menjadi bagian pengamanan di kafe itu.

Diketahui, CS merupakan anggota Polsek Kalideres. Sementara 3 korban tewas yakni anggota TNI AD atau security RM Cafe atau Kafe RM bernama Sinurat, bar boy bernama Feri Saut Simanjuntak, dan kasir RM Kafe bernama Manik. Sedangkan korban luka manajer Kafe RM bermarga Hutapea.