Masih Galau Lanjutkan Ganjil Genap di Bogor, Bima Arya Kaji 3 Hal Ini

Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Sumber :
  • Muhammad AR/VIVA.

VIVA – Pemerintah Kota Bogor belum menentukan apakah kebijakan ganjil genap ini akan dilanjutkan. Aturan itu pun diketahui berakhir kemarin 14 Februari 2021.

Wali kota Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, akan melihat tiga faktor sebelum memutuskan berlanjut atau tidaknya ganjil genap di wilayahnya.

“Faktor pertama adalah dari dimensi mengurangi mobilitas warga tadi, bisa dikatakan berhasil. Warga Bogor dan warga luar Bogor berkurang berkendara," ujar Bima saat meninjau ganjil genap di pintu Tol Bogor, dikutip Senin 15 Februari 2021.

"Faktor kedua dari aspek kesehatan ada indikasi kuat. Saya tidak mau mengatakan ini berhasil karena masih melihat beberapa hari ke depan. Tapi indikasi kuat terjadi tren penurunan kasus Covid-19 dari 187 ke 109 itu turun signifikan," tambahnya.

Baca juga: Restui Diskon Pajak Mobil, Sri Mulyani Optimis Ekonomi Bisa Pulih

Namun demikian, menurut Politisi PAN itu Pemkot mempertimbangkan faktor lainnya yakni Ekonomi. Untuk memastikan ganjil genap tidak berdampak pada ekonomi, Pemkot akan mengkaji melalui masukan sektor ekonomi.

"Saya mau lihat data hotel, restoran, toko-toko, UMKM, pasar, dan lain sebagainya. Karena prinsip kita kan mencari titik temu antara dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi. Kita akan hitung lagi beberapa hari ke depan," ungkapnya.

Intinya menurut Bima, kebijakan ini akan benar-benar berbasis data. Sehingga, implementasinya bisa terukur dan dampak negatifnya bisa diredam.

“Jadi perlu hati-hati melihat data. Prinsip kita adalah analisis secara holistik, harus komprehensif. Jadi Senin, Selasa kita akan dialog dengan PHRI, teman-teman mal dan lain sebagainya untuk meminta masukan datanya,” tambahnya.