Aksi Demo 1310 Tolak Omnibus Law, Pintu Masuk Jakarta Dijaga Ketat
- VIVA/Dani
VIVA – Polres Metro Bekasi Kota melakukan penyekatan di 16 titik pintu masuk ke Jakarta. Tindakan itu untuk mengantisipasi pendemo asal Bekasi ke Jakarta untuk mengikuti demo 1310 menolak UU Cipta Kerja.
"Ada 16 titik yang akan dijaga petugas gabungan untuk mengawal aksi demonstrasi hari ini," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko, Selasa 13 Oktober 2020.
Selain itu, kata Wijonarko, petugas akan menyisir dan mengawasi kehadiran pelajar dalam aksi kali ini. Agar tindakan serupa pelajar pada demonstrasi sebelumnya tidak terulang.
"Petugas gabungan yang kita terjunkan itu terdiri dari Satpol PP, Dinas Perhubungan dan TNI," ujar Wijonarko.
Dijelaskan Wijonarko, untuk 16 titik penyekatan itu terdapat di Gerbang Tol Bekasi Barat, GT Bekasi Timur, Pintu Tol Jatiwaringin Pondok Gede, Rest Area KM 6 Pondok Gede, perbatasan Sumber Artha Kota Bekasi dengan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kemudian, perbatasan Cakung, Jaktim dengan Medan Satria, Kota Bekasi, Pintu Tol Jatiwarna 2, Pintu Tol Jatiasih 2, kantor DPRD Kota Bekasi, dan kantor Wali Kota Bekasi.
Baca juga: Mantan Ketua MK Sebut Kemungkinan UU Cipta Kerja Bisa Dibatalkan
Dalam pengawalan aksi unjuk rasa, kata Wijonarko, petugas tidak dilengkapi dengan senjata api. Melainkan pengawalan itu akan dilakukan secara humanis.
Sementara itu, Ketua Jawara Jaga Kampung, (Jajaka) Bekasi, Damin Sada mengaku, demonstrasi yang dilakukan hari ini bagian dari perjuangan panjang. Pada intinya, Damin ingin semua bisa bersatu melawan ketidakadilan.
Ditanyai apakah Jawara Bekasi akan ikut demonstrasi, dia masih belum bisa memberi jawaban pasti. Menurut dia, semuanya masih dilihat dan tidak bisa menyimpulkan.
"Kalau soal ikut unjuk rasa bisa iya, bisa tidak. Tadi kan saya bilang, demonstrasi itu bagian dari cara menyalurkan aspirasi," kata Damin.