Demo Buruh di Daerah Berakhir Ricuh, Bagaimana Pengamanan di Jakarta?
- humas.polri.go.id
VIVA – Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law di Serang, Banten dan Bandung pada Selasa 6 Oktober 2020 kemarin berakhir ricuh. Terkait hal ini, Polda Metro Jaya mengaku telah menyiapkan pengamanan di Ibu Kota sejak hari Senin 5 Oktober 2020.
"Sudah kami siapkan dari kemarin, kita sudah stand by semua," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, kepada wartawan, Rabu 7 Oktober 2020.
Baca juga: Ribuan Buruh Demo Tutup Jalan Utama Garut-Bandung
Namun, terkait apakah akan ada penambahan anggota personel yang berjaga kata Yusri hal tersebut tergantung situasi di lapangan. Sejauh ini belum ada penambahan personel yang diturunkan.
Saat ini, ada 9.346 personel gabungan TNI-Polri serta Pemerintah Provinsi yang disiagakan. Pengamanan di sekitar Gedung DPR/MPR RI akan tetap dilakukan untuk menghalau massa yang akan berunjuk rasa.
Yusri mengaku, aparat tetap mengedepankan tindakan preemptive. Masyarakat diharapkan bisa paham bahwa tujuan pelarangan unjuk rasa untuk mencegah penularan COVID-19. Pasalnya, pandemi masih berlangsung saat ini. Apalagi kasus COVID-19 di Ibu Kota masih tinggi jumlahnya.
"Kita sudah memberitahukan kepada masyarakat selama masa PSBB tidak akan kita keluarkan (izin keramaian). Kita harap teman semua tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul. Kami ingin mereka mengerti bahwa Jakarta ini sudah masuk zona merah Covid-19," kata Kabid Humas. (ren)