Viral Kabar STM Bergerak ke DPR, Polisi: Enggak Ada Itu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Di media sosial beredar ajakan pelajar STM Bergerak menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Polisi pun sudah melakukan penelusuran dan memastikan tak ada kegiatan ini.

"Enggak ada kok itu, enggak ada," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu, 7 Oktober 2020.

Dalam undangan yang beredar di medsos, aksi STM Bergerak ini disebut akan dilakukan pada Rabu, 7 Oktober 2020 ini. Undangan tersebut mengajak semua STM yang ada di wilayah Jabodetabek diundang untuk ikut aksi ke depan Gedung DPR/MPR RI. 

Baca Juga: Pesan Satgas COVID-19 ke Buruh yang Mau Demo UU Cipta Kerja ke Jalan

Diduga ajakan di media sosial ini, adalah satu dari sekian banyak kabar bohong alias hoax di medsos yang membuat beberapa pelajar terpancing datang ke Gedung DPR/MPR RI. Hal ini terlihat pada 6 Oktober 2020, ada 17 pelajar diamankan di kawasan Gedung DPR/MPR RI.

Mereka mengaku datang ke sana karena dapat kabar hoax di medsos kalau di depan Gedung DPR/MPR RI tengah terjadi demo berujung ricuh. Termakan hoax, para pelajar itu coba datang ke sana. Padahal, kenyataannya tidak ada apa-apa kemarin di sana. Lantas polisi pun mengamankannya.

"Mereka lihat beredar SMS-SMS, WA mereka bahwa demo di sini chaos, mereka mau ke sana, mau ikut-ikutan gitu. Banyak beredar hoax itu, mereka mau ikutan semuanya pakai baju hitam-hitam itu lah, ya kita amankan," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 17 pelajar diamankan di kawasan sekitar Gedung DPR/MPR RI. Mereka diamankan karena ada indikasi mau menyusup apabila ada demo di sana.

"Katanya, kami [17 orang yang diamankan] dapat [info] di media sosial mau ada ribut di DPR, makanya kami datang ke sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, kepada wartawan, Selasa, 6 Oktober 2020.