Ruang ICU RS Swasta di Bekasi Penuh, Tak Mampu Tampung Pasien Corona
- VIVA/Dani
VIVA – Ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU) untuk penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit swasta Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah overload. Rumah sakit swasta di kota itu pun sudah tak bisa kembali menampung pasien gejala berat.
"Betul, ruang ICU isolasi sudah penuh," kata Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, kepada VIVA, Rabu 16 September 2020.
Eko menambahkan, saat ini data yang masuk sudah 490 lebih pasien COVID-19. Dan diperkirakan data itu terus bergerak, terutama gejala ringan dan berat.
Atas ruang isolasi ICU yang sudah penuh tersebut, kata Eko, maka bila ada kasus COVID-19, pihak rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien gejala berat.
"Jadi kalau ada temuan kasus berat, maka rumah sakit di Kota Bekasi sudah tidak bisa menampung," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, ada tiga jenis ruang isolasi yang kerap dipakai penanganan COVID-19. Di antaranya, isolasi bertekanan negatif dengan ventilator, ruangan isolasi bertekanan negatif tanpa ventilator, dan yang terakhir isolasi biasa.
Dengan demikian, kata Eko, yang sekarang tersedia hanya ruang isolasi. Sebab, ketiga jenis ruang isolasi itu jumlahnya sedikit lantaran peningkatan kasus.
Bahkan, ruangan tempat tidur untuk isolasi, dia melanjutkan, sudah ditambah. Dari 199 bed, kini sudah menjadi 464 tempat tidur isolasi bagi pasien gejala ringan hingga berat.
Sebaliknya, ruang isolasi dengan ventilator tidak ada penambahan. Alasannya, karena keterbatasan biaya. "Setiap menampung kasus gejala berat kan butuh ventilator, juga butuh alat untuk filter di ruang isolasi. Harganya tidak murah," tuturnya.
Berdasarkan data corona.bekasikota.go.id per 16 September 2020, secara akumulatif kasus positif COVID-19 mencapai 1.338. Kemudian, pasien yang sembuh mencapai 1.149 orang. Sementara itu, pasien yang meninggal 71 orang, serta yang masih dirawat sebanyak 118 pasien. (art)