DKI PSBB Total, Pedagang Glodok: Ekonomi Kami akan Kembali Terpuruk

Seorang pedagang elektronik di LTC Glodok, Tjenglie.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Salah seorang pedagang elektronik di LTC Glodok, Tjenglie, langsung lemas usai mendengar konferensi pers  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait adanya rencana PSBB Total yang rencananya akan berlaku 14 September 2020. Tjenglie khawatir dengan nasib karyawannya jika toko harus tutup total seperti awal Pandemi COVID-19.

Pedagang berusia 53 tahun itu mengaku sempat bersyukur ketika Pemprov DKI Jakarta mengizinkan kembali toko non-pangan beroperasi di tengah pandemi COVID-19, Dikatakannya, perputaran ekonomi di toko aksesoris gawai milik Tjenglie pun sudah mulai merangkak naik sebulan terakhir ini.

Padahal sebelumnya, Tjenglie harus alami banyak kerugian karena toko tutup selama tiga bulan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu.

"Jadi kami pedagang-pedagang di sekitar Glodok ini secara menyeluruh keberatan dengan PSBB total. Karena otomatis ekonomi kami akan terpuruk kembali," ujar Tjenglie temui di Glodok Mangga Dua Jakarta Barat, Jumat 11 September 2020.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021

Terlebih Tjenglie memikirkan nasib karyawannya. Di PSBB pertama, Tjenglie tidak sampai hati memberhentikan para pegawainya. Padahal selama tiga bulan toko tidak mendapatkan pemasukan. Walhasil, gaji para pegawai dikeluarkan dari kocek pribadinya.

"Saya tidak sampai hati kalau pegawai saya tidak makan. Apalagi mereka punya anak dan keluarga. Jadi berapa orang tidak makan kalau toko tutup," ujar Tjenglie.

Namun di PSBB total kedua ini, Tjenglie tidak tahu lagi darimana harus menggaji pegawai jika toko kembali tutup total. Modalnya sudah terkuras habis untuk biaya operasional selama PSBB dan ketika toko kembali buka.

Tjenglie tidak protes jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan PSBB total. Namun ia meminta Pemprov DKI Jakarta dapat adil dalam memikirkan faktor kesehatan dan ekonomi.

Jangan sampai karena kebijakan PSBB total malah membuat perekonomian terpuruk dan berdampak pada rakyat kecil.

"Maka kami minta tolong kebijakan Pemerintah Provinsi DKI untuk berikan kebijaksanaan dalam penentuan kesehatan dan ekonomi. Jangan sampai salah satu dirugikan," ujar Tjenglie.

Tjenglie tidak menampik sebagian pedagang di LTC Glodok beralih ke online untuk berdagang. Namun masih banyak pedagang Pasar Glodok yang gagap teknologi.

Terlebih, transisi perdagangan tidak dapat dilakukan secara instan. "Butuh waktu lagi mencari pelanggan jika harus pindah ke platform online," ujar Tjenglie. (ren)