Bocah yang Hanyut di Banjir Kanal Barat Ditemukan Tewas
- VIVAnews/Andrew Tito
VIVA – Setelah lebih 24 jam dilakukan pencarian, akhirnya bocah berusia 7 tahun yang tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB), Jakarta Barat, berhasil ditemukan pada Sabtu sore, 1 Agustus 2020. Bocah tersebut ditemukan dalam kondisi sudah meregang nyawa.
Kasie Operasional Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Eko Sumarno mengatakan, bocah laki-laki itu ditemukan tak jauh dari lokasi korban terjatuh dan tenggelam. Namun, karena tubuhnya yang tak terlihat di permukaan air membuat petugas kesulitan melakukan pencarian.
Baca Juga: Niat Bagikan Daging Kurban, Warga Malah Temukan Pria Gantung Diri
Saat upaya pencarian, pihaknya bersama dengan tim gabungan Basarnas membuat pusaran air buatan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Upaya ini untuk membuat lumpur di kali BKB terangkat sehingga jasad remaja tersebut dapat naik ke permukaan air.
"Alhamdulillah, akhirnya korban berhasil ditemukan," ujar Eko saat dikonfirmasi, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Begitu ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. "Sudah diserahkan kepada pihak keluarga ya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang bocah berinisial BMR (7) tenggelam di Kali BKB lantaran terpeleset saat tengah bermain di pinggir kali. Akibatnya, bocah malang itu tenggelam di kali BKB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hendra Sudirman mengatakan, pencarian terkait tenggelamnya bocah laki-laki itu kembali dilakukan tim SAR gabungan sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi.
Dalam pencarian tersebut, personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Polsek Palmerah, Koramil Palmerah, Damkar Jakarta Barat, Tagana DKI Jakarta, juga dikerahkan.
Pun, dalam pencarian hari ini, tim gabugan dibai dalam tiga Search Rescue Unit (SRU). SRU pertama, yakni melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dari lokasi kejadian hingga sejauh 3 Kilometer.
SRU kedua, yakni melakukan pencarian secara visual sepanjang pinggir sungai, dari lokasi kejadian hingga sejauh 1 kilometer.
SRU ketiga, dengan melakukan penyelaman jika memungkinkan dengan radius 10 meter di sekitar lokasi kejadian.
Namun, karena kondisi kali yang kotor dan air yang begitu hitam, sulit untuk penyelaman. Beruntung, pasca 24 jam pencarian dilakukan, jasad korban muncul di permukaan air dan dapat dievakuasi.