Demi Elpiji 3 Kg, Warga Sungai Raya Antre Panjang dan Langgar Protokol
- VIVAnews/Ngadri
VIVA – Warga Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat sudah sepekan terakhir kesulitan dapat gas elpiji 3 kilogram. Demi mendapatkan elpiji 3 kg, warga mesti antre dari pukul 03.00 pagi.
Salah seorang di antaranya yang ikut antre adalah Sela. Ia mengaku antre sejak pukul 03.00 demi mendapatkan gas tabung melon.
Ia menceritakan mengantre sejak pukul 03.00 pun cuma dapat nomor antrean 86. Namun, sampaii pukul 07.00, ia juga belum dapat satu tabung gas.
"Saya dari tadi subuh, sekitar pukul 03.00 sudah ikut antre di pangkalan ini. Dan, mendapatkan nomor antrean 86. Tapi, hingga sekarang juga belum dapat tabung gas," ujar Sela kepada VIVA di lokasi antrean, Jalan Wonodadi 1, Kubu Raya, pada Kamis, 30 Juli 2020.
Baca Juga: Bagikan Gas Bareng Kemensos, Ahok Ingin Keadilan Sosial Diterapkan
Sementara itu, Ketua RT setempat, Sumadi membenarkan demi mendapatkan satu tabung gas LPG 3 kilogram tersebut, warga harus antre dari pukul 02.00 dan 03.00. Alasan warga antre sejak pagi karena khawatir tidak mendapatkan gas.
Bahkan, kata dia, kejadian ini sering terjadi dalam waktu enam bulan terakhir. "Warga antre beli gas elpiji di subuh hari ini sudah terjadi sekitar 6 bulan," tuturnya.
Dia prihatin karena antrean ini terjadi di masa pandemi Corona COVID-19. Dalam antrean itu, warga terlihat tak mematuhi protokol kesehatan. "Warga tidak mematuhi protokol kesehatan,"ujar Sumadi.
Pun, diharapkan pemerintah pemerintah atau instansi berwenang bisa merespons kejadian ini. Menurutnya, perlu ada solusi dan membantu warga setempat.
"Karena kasihan warga mesti antre dari subuh hari kadang-kadang tak mendapatkan gas karena pembelinya banyak," ujarnya.
Sementara, dikonfirmasi terpisah, pengelola pangkalan gas, Jaka Purnomo, menagatakan kalau kuota gas untuk satu bulan ia dapatkan dari Pertamina sebanyak 3 ribu hingga 4 ribu tabung gas elpiji 3 kg.
Kata dia, sebanyak 4 ribu datangnya 12 kali dalam satu bulan untuk melayani warga yang berdomisili di Jalan Wonodadi 1 dan warga Wonodadi 2. Harga tabung gas elpiji 3 kg itu dijual Rp16.500. Warga setempat yang ingin membeli mesti membawa identitas KTP.
"Jelang hari Raya Idul Adha terjadi peningkatan pembeli, dan pembeli mulai antre di subuh hari sejak adanya COVID-19 sekitar bulan Februari," tuturnya.
Sales Manager Pertamina Kalimantan Barat, Weddy Surya Widrawan, menuturkan terjadinya kelangkapan gas elpiji 3 kg memang terjadi selama Juli 2020. Menurut dia, pemicunya karena gas melon digunakan oleh pengusaha.
Dia menyebut pihaknya akan menindas tegas oknum pengusaha yang nakal dan memborong elpiji 3 kg.
"Sebenarnya untuk mengatasi terjadinya kelangkaan tabung gas melon ini kami dari Pertamina sudah melakukan operasi pasar, razia dan menindak tegas 10 pengusaha. Apabila nanti masih ditemukan pangkalan yang nakal maka akan dilakukan sanksi tegas," kata Weddy. (ren)