Anies: Anak-anak dan Lansia Jangan ke Tempat Penyembelihan Hewan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan pelaksanaan hari raya Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban untuk tahun ini berbeda. Kemunculan pandemi Corona atau COVID-19 membuat segala aktivitas mesti disertai dengan protokol kesehatan. 

"Di tahun-tahun sebelumnya, kita mengikuti satu protokol saja yaitu protokol syariat. Tata cara pemotongan yang sesuai dengan syariat Islam. Tahun ini ditambah dengan protokol kesehatan," kata Anies dalam webinar di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020. 

Untuk itu, ia mengatakan, semua mesti menyadari bahwa saat ini kondisi global termasuk Indonesia dilanda pandemi. Ia menekankan jika wabah global itu istilahnya pandemi, tapi kalau lokal istilahnya endemi. 

"Nah, wabah global ini mengharuskan kita untuk bisa. Di satu sisi menjalankan dan mengamalkan semua yang terkait dengan ibadah qurban," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca Juga: Ini Panduan Menyembelih Daging Kurban saat Idul Adha dari WHO

Di sisi lain, upaya ini sebagai kesempatan untuk memastikan saudara-saudara yang berhak menerima daging qurban. Ia mengatakan, semuanya mesti melewati tanggung jawab untuk melaksanakan qurban dalam keadaan sehat dan aman. 

Tak hanya sebelum pelaksanaan, tapi proses sesudah pelaksanaannya sehat dan aman. "Kita semua mengetahui protokolnya, yang menjadi tantangan adalah melaksanakannya. Pengetahuannya ada, pelaksanaannya ini soal konsistensi," ujarnya. 

Maka itu, ia berharap dalam pelaksanaan qurban nanti, semua ketentuan dilaksanakan dengan disiplin. Pertama, dalam pemotongan hewan qurban dihadiri panitia qurban saja yang dibatasi.

Kata dia, jumlahnya jangan sampai ada kerumunan yang bisa menimbulkan potensi penularan. Pun, semua yang bertugas diharapkan menggunakan masker dan jaga jarak. 

Anies mengingatkan fungsi masker yang vital untuk mencegah penularan. "Karena kita menyadari bahwa penularan itu memang melalui butir-butir cairan yang keluar pada saat seseorang bersin, batuk, atau bahkan berbicara. Potensinya sangat besar," ujar Anies.

Kemudian, yang kedua terkait harapan untuk masyarakat mencari hewan qurban. Kata dia, sebisa mungkin dilakukan dengan berjarak.  Menurutnya, berjarak itu artinya menitipkan kepada panitia untuk mencarikan, atau membeli secara online. "Tujuannya adalah mengurangi potensi interaksi," kata Anies.

Lalu, ketiga yaitu agar panitia dan masyarakat yang berisiko terjangkit agar tidak berada di lokasi penyembelihan. Maksud Anies, masyarakat berisiko itu seperti anak-anak, orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan. 

"Dianjurkan dan kalau bisa diharuskan untuk tidak berada di lokasi pemotongan agar mereka-mereka yang berisiko bisa diselamatkan. Jangan sampai ada potensi penularan kepada mereka," ujarnya.

Imbauan ke empat dari Anies yaitu agar panitia qurban bisa mendistribusikan daging qurban secara langsung dan sesegera mungkin kepada para mustahik.

"Ini harapan bahwa pelaksanaan tahun ini nanti bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Dan kita berkeinginan agar di dalam kita merayakan Idul Adha tahun ini seperti juga ketika kita melewati Idul Fitri kemarin," katanya.