Syarat SIKM Dihapus, Terminal Pulogebang Mulai Ramai
VIVA – Pascadihapusnya Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sebagai syarat perjalanan keluar dan masuk wilayah Jakarta, jumlah penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur mulai meningkat. Peningkatan jumlah penumpang mencapai dua puluh persen.
Meski terjadi peningkatan penumpang, tetapi kapasitas di dalam bus masih tetap dibatasi. Sesuai dengan protokol COVID-19, yang mengharuskan jaga jarak dalam angkutan umum.
Peningkatan jumlah penumpang terjadi sejak hari pertama penghapusan SIKM. Kebanyakan penumpang memiliki tujuan ke beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Barat. Dari pantauan VIVA, hingga pukul 12.00 WIB sudah ada 13 unit bus yang diberangkatkan dengan total jumlah penumpang sebanyak 66 orang.
"Ya, memang ada peningkatan jumlah penumpang di Terminal Pulogebang, karena ada kemudahan untuk penumpang. Sebelumnya itu biasanya 10 orang per hari, sekarang bisa mencapai 100 orang per hari. Peningkatan bisa 10 hingga 20 persen," ujar Kepala Unit Pengelola Terminal Pulogebang, Bernad Octavius Pasaribu, Senin 20 Juli 2020.
Baca juga: Tega, Emak-emak di Ciracas Jaktim Dijambret saat Beli Es Cendol
Jika dulu penumpang harus memiliki SIKM untuk bepergian, kini bisa diganti dengan Corona Likelihood Metric (CLM) yang berbasis online. Cara memperolehnya juga sangat mudah. Calon penumpang yang akan berangkat dari Terminal Pulogebang bisa mengisi CLM sesuai dengan keadaannya.
"Jadi calon penumpang mengisi sendiri sesuai keadaannya sebelum berangkat dari Terminal Pulogebang. Nantinya calon penumpang diberi skor apakah aman untuk berangkat atau tidak," ujar Bernad.
Peningkatan jumlah penumpang diprediksi terus terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hingga saat ini, Terminal Pulogebang sudah kembali beroperasi selama 24 jam. (art)