Pakai SIKM, 37 orang Masuk Jakarta Melalui Stasiun Gambir
VIVA – Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan, sebanyak 37 orang pendatang dari luar Jakarta telah diterima masuk ke Ibu Kota melalui Stasiun Gambir. Seluruhnya memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sesuai dengan Pergub DKI 47/2020 tentang Pembatasan Kegiatan Keluar Masuk DKI Jakarta dalam rangka pencegahan Covid-19.
"Hari ini ada total keberangkatan sekitar 60 orang, dari Surabaya dan yang masuk ke Jakarta 37. Sebagian ada yang turun di Semarang dan Cirebon. Kita lihat 37 orang itu semua menggunakan SIKM dan semuanya dapat masuk ke Jakarta," kata Bayu dalam Operasi Pemeriksaan SIKM di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Mei 2020.
Bayu mengatakan, para penumpang yang turun di Stasiun Gambir itu diverifikasi kelengkapan SIKM-nya melalui scan barcode berupa QR Code, dari Sudin Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jakarta Pusat, ditemani oleh petugas dari Satpol PP Pemkot Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Pusat dan Kodim 0501/JP.
Menurut Bayu, dari ke 37 orang yang memiliki kelengkapan SIKM itu semuanya merupakan orang yang bekerja di 11 sektor yang dikecualikan dalam Pergub DKI 47/2020.
Dia memastikan, pemeriksaan SIKM untuk para pendatang yang masuk ke Jakarta Pusat akan difokuskan di Stasiun Gambir. Operasi pemeriksaan SIKM itu akan terus berlangsung hingga masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selesai di Ibu Kota.
"Sementara ini di Jakarta Pusat layanan kereta api (dari luar Jabodetabek) adanya di Stasiun Gambir jadi kami terfokus di Stasiun Gambir. Sampai PSBB berakhir," kata Bayu.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah menyediakan Gedung Auditorium Gelanggang Remaja Gambir menjadi tempat isolasi bagi pendatang yang menuju kawasan Ibu Kota tanpa memiliki SIKM sesuai Pergub DKI 47/2020.
"Sudah kita siapkan tempat tidur mereka, makan juga disiapkan nanti oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat terhadap penumpang yang terjaring (Operasi PSBB dan Pemeriksaan SIKM)," kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Kota Administrasi Jakarta Pusat M. Fahmi saat dihubungi.