MUI Kritik Konser Amal Corona
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik sikap pemerintah menggelar agenda konser amal pada saat kondisi pandemi wabah virus Corona atau Covid-19.
Padahal, dakam kondisi saat ini rakyat mengalami kesusahan hidup karena menganggur, sementara bantuan sembako tidak terbagi merata.
"Mengapa pada saat demikian pemerintah justru mempelopori acara seperti konser musik yang tidak memperhatikan protokol kesehatan, dan terkesan bergembira di atas penderitaan rakyat," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2020.
Menurut Din, dalam keadaan penuh keprihatinan ini, sebaiknya semua meningkatkan doa dan munajat ke hadirat Sang Pencipta, Allah SWT, sesuai dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Din juga meminta kepada pemerintah untuk melaksanakan secara konsekuen peraturannya sendiri, tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yakni dengan tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang mendorong orang berkerumun di tempat-tempat umum.
"Peraturan tersebut perlu dilaksanakan secara berkeadilan, jangan melarang umat Islam bersalat jamaah di masjid tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," katanya.
Sebelum itu, MPR RI, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan BNPT menggelar konser amal untuk korban pandemi Covid-19. Tetapi, Konser Amal Lawan Corona yang digelar pada Minggu, 17 Mei 2020, menuai kritikan setelah dianggap tidak menerapkan physical distancing dan tidak menggunakan masker.