Update Corona Jateng 16 Mei: Pasien Positif Mencapai 1.160 Orang

Sumber :

VIVA – Kasus terkonfirmasi virus Corona atau covid-19 di Provinsi Jawa Tengah belum ada tanda-tanda menurun. Menlansir data Dinas Kesehatan Provinsi setempat via https://corona.jatengprov.go.id/ per Sabtu 16 Mei 2020 pukul 15.45 WIB,  total jumlah kasus positif covid-19 mencapai angka  1.160 kasus.

Tercatat dari jumlah 1.160 tersebut, 596 di antaranya sedang mengalami perawatan di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah. Jumlah pasien dirawat terbanyak berada di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo dengan jumlah 56 pasien. Kemudian terbanyak kedua ada di RSUD Djoyonegoro Temanggung dengan jumlah 37 pasien.

Pasien yang sembuh dari covid-19 juga tercatat ikut meningkat menjadi 480 pasien. Dimana 119 diantaranya merupakan pasien yang sempat dirawat di RSUP Kariadi. 

Kemudian jumlah pasien yang meninggal dunia berjumlah 84 orang. Jumlah kematian tertinggi juga berada di RSUP Kariadi dengan jumlah 17 kasus, disusul RSUD Moewardi Solo berjumlah 14 pasien.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat berjumlah 33.499,dimana 2.295 masih dalam pemantauan dan 31.204 sudah selesai pemantauan. Selanjutnya total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 4.316 pasien, dengan rincian 715 masih dalam perawatan, 3.024 sembuh, dan 577 meninggal dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo merespon angka kasus virus corona yang terlihat masih terus meningkat. Menurutnya masih banyak ditemukan kasus-kasus baru.

 "Masih banyak kita temukan kasus baru di beberapa wilayah. Tapi kita juga akan melakukan gerakan cepat untuk memutus mata rantai covid-19," jelas Yulianto.

Yulianto optimis jumlah kasus Corona di wilayahnya dalam satu bulan kedepan dapat dikontrol. Sebab ia melihat jumlah pasien sembuh semakin meningkat.

"Prosentase dari semua kasus positif cobid-19 yang sembuh adalah 41,38 persen. Ini cukup tinggi jika dibanding minggu-minggu sebelumnya. Kemudian yang masih dirawat 51,38 persen. Lalu yang meninggal semakin turun prosentasenya, yaitu 7,24 persen," tuturnya.

Pihaknya akan terus melakukan deteksi dini. Sebab dengan upaya preventif sedari awal, penanganannya tidak akan terlambat.

"Semakin kita mencari, melakukan deteksi dini, itu semakin baik agar kasus yang kita temukan itu tidak terlambat di dalam penanganannya. Sehingga bisa dilihat angka kesembuhannya semakin meningkat," kata Yulianto.