Polisi Bentuk Tim Ungkap Peretasan Akun Whatsapp Ravio Patra
VIVA – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengaku sedang menyelidiki laporan yang dibuat peneliti dan pegiat demokrasi Ravio Patra, terkait peretasan akun WhatsApp miliknya. Laporan telah diterima dan polisi telah membentuk tim untuk mengungkap kasus ini.
"Betul (laporan peretasan akun WhatsApp Ravio sudah diterima dan diselidiki)," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 29 April 2020.
Iwan Kurniawan menyampaikan, proses penyelidikan terkait laporan Ravio tersebut akan dilakukan tim khusus. Saat ini penyidik telah mengatur jadwal pemanggilan terhadap Ravio selaku saksi pelapor. Saat ini polisi belum bisa menyampaikan lebih jauh lagi mengenai laporan Ravio tersebut.
"Yang bersangkutan baru lapor, belum (ada jadwal pemanggilan), baru menunjuk tim," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ravio melaporkan peretasan akun WhatsAppnya ke Polda Metro Jaya, Senin, 27 April 2020. Laporan diterima dengan tanda bukti lapor TBL/2528/IV/YAN 2.5/2020 SPKT PMJ tanggal 27 April 2020. Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus membenarkan hal tersebut.
Anggota Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus Ade Wahyudin menyebutkan, Ravio bersama kuasa hukumnya membuat laporan kemarin. Hal itu karena yang menimpa Ravio adalah bentuk ancaman terhadap kebebasan sipil yang semakin menguat dan makin beragam bentuknya.
"Melalui laporan kepada pihak kepolisian, Ravio berharap agar polisi segera memproses kasus ini sehingga terungkap siapa peretas dan apa maksud tujuannya," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 April 2020.
Dalam laporan tersebut Ravio melaporkan dugaan tindak pidana peretasan atau menerobos sistem elektronik, sebagaimana pasal 30 ayat (3) jo 46 ayat (3) UU 19 Tahun 2016 tentang ITE.