Polisi Akan Bubarkan Kerumunan Warga di Jalan Selama Ramadhan
- ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
VIVAnews - Kepolisian memastikan bakal membubarkan kerumunan orang yang melakukan aktivitas saat bulan suci Ramadhan. Kedua aktivitas tersebut yakni berkerumun ketika menunggu berbuka dan Sahur On The Rood (SOTR).
Menurut Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, ada petugas kepolisian yang melakukan patroli rutin jelang waktu berbuka dan ketika malam hari sampai menjelang pagi.
"Iya tentu untuk meminta warga tak berkerumun saat ngabuburit dan SOTR. Karena saat pandemi corona ini, warga diimbau untuk berada di rumah dan tak berkerumun di luar," kata Susatyo di Jakarta, Sabtu 25 April 2020.
Susatyo melanjutkan tim patroli saat Ramadhan fokus pada lokasi yang dianggap rawan terjadi kerumunan. Seperti di seputaran Gelora Bung Karno.
"Kami lihat kemarin GBK sudah kosong, lalu Letjen Suprapto (Cempaka Putih) juga sudah kosong. Beberapa tempat di daerah Benhil juga. Hanya ada jualan takjil tapi dibawa pulang," kata adik dari Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo ini.
Ia mengaku tak segan membubarkan warga jika berkerumun. "Kalau nongkrong dan duduk - duduk nunggu buka, kami akan bubarkan," kata Susatyo.
Selain itu, SOTR juga bakal dilarang dan bakal dilakukan pembubaran karena berlangsung saat pandemo Covid-19.
"Mungkin tahun lalu gak ada masalah tapi saat PSBB semua mengundang penularan. Kami gunakan secara preveentif untuk membubarkan kerumunan tersebut. Kalau kerumunan pasti kami tegur," kata Susatyo.
Khusus untuk antisipasi mudik, Susatyo memastikan dua stasiun yakni Gambir dan Senen, sudah tak ada aktivitas. "Sudah sepi," kata Susatyo.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan saat Ramadan, ada beberapa titik yang rawan terjadi tawuran.
"Seperti di Menteng, kemudian di Johar Baru, Gunung Sahari. Kami tingkatkan patroli dan personel lebih banyak di sana," kata Heru.
Saat ini, patroli di Jakarta Pusat sering melibatkan aparat Brimob. Ia yakin dengan adanya pergerakan aparat, pelaku tawuran tak berani melakukan aksinya.
"Upaya itu kami lakukan agar Ramadhan berjalan aman," tutur Heru.