Cegah Mudik, Jalur Tikus Keluar Jabodetabek Akan Diawasi

Ilustrasi Mudik Gratis Sepeda Motor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Pergerakan kendaraan di jalur tikus atau tidak resmi di wilayah Jabodetabek yang biasa digunakan sebagai jalur alternatif masyarakat untuk mudik juga akan dipantau polisi. Setiap jalur perbatasan yang menjadi akses keluar Jabodetabek tidak akan luput dipantau pula.

"Polsek-polsek nanti akan mengawasi jalur motor, jalur tikus. Semua polsek yang mempunyai jalur perbatasan keluar dari wilayah Jabodetabek, mereka akan membuat pos untuk mengawasi larangan mudik," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Rabu 22 April 2020.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menambahkan, pihaknya telah memetakan jalur tikus di wilayah Jabodetabek. Nantinya, pos pengamanan juga ada di sana guna memantau pergerakan kendaraan. 

"Jalur-jalur tikus itu sudah di-mapping dan disiapkan pengamanan untuk sortir setiap kendaraan yang dari luar atau dari Jakarta. Ada anggota yang kita siapkan di pos-pos kecil untuk memantau (penerapan) PSBB dan memantau kendaraan," Yusri menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya mempercepat pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2020, sebagai tindak lanjut pelarangan mudik oleh Presiden Joko Widodo. Operasi dimulai Jumat, 24 April 2020.

"Operasi ketupat dimulai Kamis malam Jumat besok mulai pukul 00.00 WIB akan dimulai secara serentak," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Rabu 22 April 2020.

Polda Metro Jaya membuat 19 pos pengamanan terpadu dalam Operasi Ketupat 2020 yang bertujuan menjaga situasi keamanan dan ketertiban berlalu lintas sebagai tindak lanjut larangan mudik oleh pemerintah. Pos juga akan menyekat warga yang nekat mudik padahal sudah dilarang.

Pos pengamanan terpadu ini sebagai pos check point yang merupakan gabungan dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. TNI juga Dinas Perhubungan dan Transportasi akan dilibatkan membantu menjaga pos pengamanan terpadu tersebut.