Jalan Tunjungan Surabaya Ditutup, Kapolda: Orang Berobat Boleh Lewat
VIVA – Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menerapkan physical distancing dengan menutup ruas Jalan Tunjungan dan Raya Darmo kota setempat di jam-jam tertentu setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kebijakan itu dilakukan guna mencegah makin luasnya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Setiap tiga hari akhir pekan itu, Jalan Tunjungan dan Raya Darmo ditutup setiap malam pada pukul 19.00 sampai 23.00 WIB. Khusus untuk Sabtu dan Minggu, penutupan jalan juga diberlakukan pada siang hari pada pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.
Saat itu terjadi, kendaraan bermotor dilarang melintas. Bahkan pejalan kaki pun akan dihalau petugas. Kebijakan itu mulai diberlakukan pada Jumat malam tadi, 27 Maret 2020.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, dan Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono, pun berkeliling di dua ruas yang ditutup memantau langsung suasana.
Penyemprotan disinfektan dengan mobil water canon dilakukan di sepanjang jalan yang ditutup.
"Pada jam-jam tertentu daerah tersebut (Jalan Tunjungan dan Raya Darmo) memang harus bersih, tidak boleh ada kelihatan orang lalu-lalang kecuali hal-hal tertentu, terutama orang-orang (sakit) berobat, atau pun kepentingan tertentu atas seizin anggota yang bertugas," kata Kapolda Luki.
Ia menjelaskan, kebijakan menutup Jalan Tunjungan dan Raya Darmo dilakukan setelah diterima data peta persebaran pasien positif terpapar atau berpotensi terjangkit virus Corona di Jatim yang kian meluas.
"Kebetulan di wilayah Surabaya Selatan cukup tinggi angka yang positif," ujar Luki.
Pengamatan VIVAnews, jalana di Surabaya terutama di Jalan Tunjungan dan Raya Darmo memang lebih lengang sejak gencarnya imbauan 'di rumah saja' dan razia tempat-tempat tongkrongan.
Bahkan setelah Raya Darmo dibuka kembali sekira pukul 23.30 WIB, lalu-lalang kendaraan bermotor bisa dihitung jari. Sangat jauh berbeda dari malam-malam normal yang biasanya ramai hingga dini hari.
Untuk diketahui, memang jumlah pasien positif Corona, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP), di Jatim terus mengalami peningkatan. Hingga Jumat sore, 27 Maret 2020, tercatat 66 orang dinyatakan positif, PDP 267 orang, dan 3.781 ODP.
Di Surabaya terdapat 33 orang positif, tertinggi di antara 11 kabupaten/kota zona merah di Jatim.