PT KCI Klaim Wabah Corona Tak Pengaruhi Jumlah Pengguna KRL

Ilustrasi para calon penumpang KRL Commuter Line
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Humas PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI, Anne Purba membantah adanya penurunan jumlah penumpang imbas dari informasi yang menyebut kereta atau stasiun berisiko terjadinya penyebaran virus Covid-19 (corona).

“Alhamdulillah sampai saat ini memang volume penumpang tidak ada penurunan yang signifikan. Jadi trendnya di KCI kalau Senin pasti lebih banyak, lebih dari satu juta penumpang per hari,” katanya di area Dipo Depok dikutip Sabtu, 15 Maret 2020.

Anne menerangkan, Selasa-Jumat tercatat ada sekira 920-980 ribu penumpang per hari. Sedangkan pada akhir pekan, jumlah pengguna KRL di bawah 800 ribu penumpang, per hari.

“Kita melakukan pengecekan, belum ada penurunan yang signifikan. Rata-rata 920-satu juta masih menggunakan KRL karena teman-teman pekerja belum mendapatkan informasi tentang meliburkan atau yang lain, sehingga KRL masih digunakan sebagai transportasi,” ujarnya.

Anne mengaku, pihaknya tengah berupaya terus untuk mendapatkan update dan melakukan fumigasi (penyemprotan disinfektan) sebagai langkah antisipasi penyebaran corona. “Kami mengoperasikan 1.100 unit KRL dan setiap selesai berdinas akan selalu dibersihkan, tidak hanya di Depok tapi di Dipo Bogor dan Dipo lainnya.”

Kemudian, lanjut Anne, selama beroperasi pihaknya menyiapkan cleaning service (petugas kebersihan). “Kita juga menggunakan desinfektan, tapi kadarnya dikurangi karena banyak orang,” ujarnya.

Ketika disinggung apakah KCI ada pengurangan perjalanan KRL, Anne menegaskan sampai saat ini hal itu belum perlu dilakukan.

“Kita melihat juga seperti UI yang meliburkan mahasiswa kuliah di rumah dan mahasiswa di sana banyak penumpang kita. Sebetulnya kebijakan ini kita update menjalankan KRL dengan tetap 990 KRL per hari. semoga ini bisa semakin longgar.”

Anne menambahkan, pihaknya melihat belum ada penutupan beberapa tempat kerja di Jakarta, sehingga hal ini tidak berpengaruh besar pada perjalanan KRL.

“Kalau kita kurangi KRL bagaimana pekerja dan ini akan kita terus koordinasi dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dengan Pemda (pemerintah daerah) dan pemerintah pusat. Kami mendengar ada protokol kesehatan untuk melakukan kebijakan,” ucap dia.

Selama ini, lanjut Anne, KCI melakukan pengamanan sarana prasarana, dan antisipasi yang terus ditingkatkan. 

“Sejak Februari pengecekan suhu tubuh kita lakukan di 30 pos kesehatan. Setelah kasus ini meningkat akhirnya front liner kita libatkan, akhirnya orang yang di cek suhu tubuhnya bisa lebih banyak,” jelasnya.