Kronologi Pria Suspect Corona Dirujuk dari Depok ke RS Sulianti Saroso

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Devi Maryori.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Devi Maryori angkat bicara, terkait adanya seorang pasien laki-laki yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso lantaran dianggap menunjukkan gejala-gejala suspect corona, Selasa, 3 Maret 2020.

Dia menjelaskan, kejadian bermula ketika pasien berusia sekira 21 tahun itu datang ke RSUD Depok, sekira pukul 07.00 WIB. Pemuda itu datang dengan keluhan batuk pilek, panas dan nafas agak sesak.

“Ternyata setelah kita anamesa yang bersangkutan ini bekerja di China dan baru pulang ke Indonesia sejak satu bulan belakangan ini,” katanya, Rabu, 4 Maret 2020.

Devi mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan RSPI Sulianti Saroso karena ada riwayat si pasien sempat beraktivitas lama di China. Devi menegaskan, pasien memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta namun berdomisili di Kota Depok.

“Dia ke sini (RSUD) kondisinya baik ya, bisa berjalan tidak menunjukan gejala sakit yang berat, keluhannya cuma batuk pilek panas saja. Katanya sih, sudah seminggu kurang lebih," ujarnya.

Selain sejumlah gejala tadi, kekhawatiran lainnya ialah yang bersangkutan pernah berada di China. “Bekerja di China, itu yang jadi kehawatiran kami. Dan dia baru sebulan ini tiba di Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, Devi menegaskan, pasien itu belum tentu positif korona. “Iya dia suspect, jadi karena dia berasal dari negara China dan menunjukan gejala corona di antaranya panas, batuk, pilek, susah napas, nah kita harus waspada dan dirujuk ke RSPI," ujarnya.

Sebelum dirujuk ke RSPI, pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal sesuai prosedur yang berlaku. “Kita melakukan anamesa, tata laksana medis, kemudian dari informasi itu ya memang dia harus dikirim ke RSPI untuk konfirm labrotarium,” ujarnya.