Diburu Warga, Harga Temulawak Mahal Banget Sekilo Rp50 Ribu

Pedagang sayur dan rempah-rempah di pasar tradisional Kemirimuka Beji, Depok
Sumber :
  • VIVAnews / Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Selain masker, bahan baku rempah-rempah kini mulai jadi buruan masyarakat lantaran dipercaya ampuh menangkal virus corona. Alhasil, sejumlah rempah-rempah yang biasa digunakan untuk membuat jamu itu kini harganya melambung cukup tinggi.

Di Depok, Jawa Barat, harga temulawak yang biasanya Rp 10 ribu per kilogram, kini meroket jadi Rp50 ribu. Tak hanya temulawak, beberapa rempah-rempah lainnya juga mengalami peningkatan harga.

Daun Sereh yang tadinya Rp4 ribu, kini menjadi 10 ribu, sedangkan jahe biasanya Rp20 ribu/kilogram, kini menjadi Rp40 ribu. Suryadi, salah satu pedagang pasar tradisional Kemirimuka Beji mengaku, sejumlah harga rempah-rempah itu naik sejak dua hari belakangan ini.

“Ya lonjakan itu sejak dua hari ini, sejak katanya temuan  corona di Depok,” kata dia Rabu 4 Maret 2020

Selain jahe, temulawak dan sereh, kebutuhan lainya yang mengalami lonjakan adalah kunyit. “Kunyit dari Rp5 ribu-6 Ribu kini jadi Rp12 ribu. Tapi tetap, temulawak paling tinggi.”

Sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga terjadi karena stok barang yang terbatas di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur. Suryadi mengaku, sejak selama 15 tahun dirinya berdagang, baru kali ini, harga rempah-rempah khususnya temulawak melambung tinggi.

“Kalau aku ya dari sananya harga agak mahal, ya ikutin aja. Barang apapun kalau kosong pasti mahal, di manapun? pasarnya. Jujur saya baru kali ini jual mahal sejak 15 tahun dagang di sini,” ucapnya

Pantauan di lokasi melaporkan, meski harga jual cukup tinggi, namun pedagang rempah-rempah masih jadi buruan masyarakat. Tak heran jika di beberapa lapak, bahan pembuat jamu itu pun kerap ludes dalam waktu singkat