115 Orang Dipantau Soal Corona, Anies: Masyarakat Jangan Panik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Rawamangun, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Gubernur DKI Jakarta menyampaikan, warga sebaiknya tidak panik sekali pun virus Corona Covid-19, sudah menyebar masif dan ada juga potensinya memasuki Indonesia. 

Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi, juga menanggulangi jika virus yang berasal dari Wuhan, China, itu benar-benar memberi potensi bahaya di Ibu Kota.

"Saya mengajak masyarakat tidak usah panik, tidak usah berlebih dalam merespons, tapi kita semua harus bersiaga," ujar Anies usai HUT Damkar ke-101 di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, Jakarta, Minggu, 1 Maret 2020.

Anies mengungkapkan, masyarakat harus terus beraktivitas normal, namun waspada atas virus Corona. Masyarakat juga diminta hanya mempercayai berita tentang virus yang sudah menjangkiti hingga 64 negara di dunia itu, dari sumber-sumber resmi saja.

"Saya berharap pada seluruh masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa, tenang, dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya," ujar Anies.

Anies mengemukakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan hotline 112 jika masyarakat menemui gejala Corona. Pemprov DKI akan bertindak cepat melakukan penanggulangan saat potensi itu ada di wilayah Jakarta.

"Rujuk kepada kami bila membutuhkan bantuan atau bila mencurigai ada kasus yang serupa dengan gejala COVID-19, kami bisa dihubungi lewat 112," ujar Anies.

Sebelumnya, Anies mengkonfirmasi ada 115 orang dipantau, juga 32 lainnya diawasi, terkait potensi terjangkitinya mereka oleh virus Corona di ibu kota. Pemprov DKI menetapkan mereka sebagai kalangan yang berpotensi dijangkiti Corona berdasarkan kriteria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Sampai saat ini, selama satu bulan lebih di DKI ini ada 115 orang yang dalam pemantauan, dan ada 32 pasien yang dalam pengawasan," ujar Anies.