Anies: Bangun Kota Baru Jangan Ulangi Kesalahan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • Humas DKI Jakarta

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi saran, kalau membangun sebuah kota baru tak melakukan kesalahan seperti kota-kota di Indonesia sebelumnya. Hal ini termasuk Jakarta.

Anies mengatakan, perspektif membangun kota adalah urban. Bukan seperti membangun desa. 

Ia menjelaskan, dulu perspektif membangun kota adalah layaknya hidup di desa. Di mana masalah air hingga sampah tidak masuk dalam proyeksinya.

Kata Anies, kalau di desa orang gampang mendapatkan air. Bisa membuat lubang sampah di rumah. Namun, itu tidak bisa diterapkan di kota, seperti Jakarta. Maka itu, menurut dia, untuk urusan air hingga sampah, saat ini kewalahan.

"Indonesia ke depan jangan mengulangi masalah yang terjadi seperti kota-kota besar Indonesia hari ini," kata Anies dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne bertajuk 'Menatap Indonesia ke Depan #ILCMenatapIndonesia, Selasa malam, 11 Februari 2020.

Anies bilang, dulu memang masyarakat di desa jauh lebih banyak daripada di kota. Namun, seiring berjalan waktu, saat ini jumlah penduduk yang ke kota atau kaum urban sudah mencapai 50 persen dibanding di desa.

Sementara itu, kota, kata dia, dulu tak dirancang untuk menjadi wilayah yang padat penduduk. Akhirnya, pemenuhan hak-hak dasar seperti air dan sampah tadi, menjadi persoalan serius.

Anies juga mengingatkan bahwa pada 2050 diperkirakan jumlah penduduk di kota sudah tembus hingga 60 persen. Maka itu, membuat kota baru, kata dia, harus memperhatikan faktor urban ini.

"Jangan sampai perencanaan pembangunannya mengulang yang sebelumnya," ujar mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.