Underpass Kemayoran Banjir 5 Meter

VIVA – Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu dini hari tadi, 8 Februari 2020 membuat hampir seluruh wilayah terendam banjir. Mulai dari jalanan, rumah hingga underpass.

Informasi dari Twitter @TMCPoldaMetro, banjir di sejumlah wilayah Jakarta hingga kini maish belum surut. Ketinggian air beragam dari 20-60 cm.

Ada juga banjir yang terparah yakni di underpas Kemayoran, Jakarta Pusat. Dari data TMC, banjir di sana sudah setinggi lima meter.

"Banjir 5 meter di Underpass Kemayoran #Jakarta Pusat, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor," tulis TMC dalam cuitannya yang dikutip VIVAnews.

Dari foto yang diunggahnya, terlihat petugas tengah berada di lokasi. Ada juga yang menggunakan perahu untuk melihat kondisi banjir dekat di kolong jembatan itu.

Sebelumnya, pada 2 Februari 2020 lalu, underpass Kemayoran juga terendam banjir. Air merendam underpass hingga hampir menyentuh atap underpass.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkap bahwa sistem drainase di Kemayoran, Jakarta, belum ditinjau ulang sekali pun kawasan itu saat ini sudah begitu berkembang. 

Menurut Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian PUPR Jarot Widyoko, hal itu ditengarai menjadi sebab kawasan yang berada di bawah pemerintah pusat itu bisa mengalami banjir, seperti di underpass Kemayoran.

"Sejak dulu ini belum pernah di-review sistem drainase-nya," ujar Jarot.

Jarot menyampaikan, Kementerian PUPR, dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dengan Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran. Pemerintah pusat akan meninjau tata ruang Kemayoran.

"Kami sudah mengumpulkan data-datanya untuk dibahas bersama PPK Kemayoran," ujar Jarot.

Jarot juga mengemukakan, underpass yang saat ini tergenang, dulunya landasan pacu saat Kemayoran masih menjadi bandara. Peninjauan tata ruang akan dilakukan sehingga kondisi Kemayoran bisa lebih disesuaikan fungsinya yaitu area terpadu.

"Kalau sejak dulu ini (underpass) Kemayoran kan fungsinya airport ya," ujar Djarot.