Ditanya Normalisasi, Anies: Kita Bicara Penanganan Banjir Dulu
- Rifki Arsilan/VIVAnews.
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa pada saat ini, Pemprov DKI secara khusus, dan lembaga-lembaga pemerintah lain secara umum, sedang fokus dulu ke upaya penanganan, juga rehabilitasi usai banjir.
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, hal itu adalah jawaban sementara dirinya atas pertanyaan wartawan, juga pihak-pihak lain atas rencana dilaksanakannya lagi normalisasi sungai di Ibu Kota.
"Seperti tadi disepakati, kita membicarakan penanganan akibat banjir, kemudian juga memastikan rehabilitasi berjalan tuntas," ujar Anies, usai rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa 7 Januari 2019.
Anies mengungkapkan, usai upaya penanganan banjir tuntas, Pemprov DKI baru akan beralih fokus ke upaya mencegah bencana berulang. Dia menegaskan, upaya akan komprehensif karena banjir selalu memberi efek yang begitu besar.
"Selanjutnya, semua program yang terkait dengan penanggulangan, pencegahan bencana kita bicarakan secara komprehensif," ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, banjir bukan hanya masalah di Ibu Kota. Upaya komprehensif perlu, karena pada awal 2020 ini, bencana tersebut sampai melanda juga wilayah-wilayah di sekitar Jakarta.
"Peristiwa ini terjadi dari Lebak (Banten) sampai ke Bekasi (Jawa Barat), bukan satu ruas titik yang jadi perdebatan, luas. Dan, kita ingin justru fokus kita adalah penanganan secara komprehensif," ujar Anies.
Sebelumnya diberitakan, DKI sendiri berencana membebaskan 118 bidang tanah di 2020. Tanah yang ada di empat wilayah kelurahan, yaitu Tanjung Barat, Jakarta Selatan; Pejaten Timur, Jakarta Selatan; Cililitan, Jakarta Timur, juga Balekambang, Jakarta Timur, direncanakan sebagai lokasi baru normalisasi yang sempat disinggung pemerintah pusat belum optimal pelaksanaannya.
"Menurut Kementerian PUPR, [bantaran sungai] yang baru dinormalisasi itu 16 kilometer dari 33 kilometer. Nah, sisanya itu kita bertahap akan bebaskan," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Juaini Yusuf di Balairung Balai Kota DKI, Jakarta, Senin 6 Januari 2019.