Gedung Roboh di Slipi: Sudah Lapuk dan Ada Rembesan Air
- bbc
Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) merekomendasikan agar gedung lima lantai yang ambruk di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin (06/01) pagi, untuk dirubuhkan karena kondisinya "tidak aman dan sudah lapuk."
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Budi Purnama mengatakan, bangunan lima lantai di kawasan Slipi, Jakarta Barat, yang ambruk pada Senin (06/01), "tidak aman."
"Bangunan ini sudah kita lakukan penilaian, dan kita nyatakan tidak aman," kata Budi Purnama kepada wartawan di lokasi kejadian.
"Walaupun kita menggunakan alat penyanggah, tidak juga cukup aman buat tim rescue ," tambahnya. Untuk itulah pihaknya, melakukan penilaian kedua untuk memastikan tidak ada lagi korban manusia yang berada di dalam gedung.
Sampai sekitar pukul 11.45 WIB, tim Basarnas dan otoritas terkait lainnya melakukan penyisiran dari luar gedung ambruk tersebut.
"Kita lakukan pengamatan dari luar," katanya. "Hanya untuk meyakinkan bahwa di dalam tidak ada lagi korban manusia."
Berapa jumlah korban luka-luka?
Menurut Budi Purnama, ada delapan orang yang berhasil diselamatkan dan menyelamatkan diri dari gedung yang runtuh tersebut. Sementara tiga orang lainnya terluka karena berada di dekat gedung.
"Ada tiga orang yang dapat melakukan evakuasi mandiri, yaitu yang jaga toko," ungkapnya.
Adapun lima orang lainnya, sambungnya, berhasil dievakuasi tim Basarnas dari dalam gedung. "Mereka berada di lantai dua," jelasnya.
"Ada tiga orang yang melintas, yaitu ojek online, dan dua orang lansia, sudah kita evakuasi ke rumah sakit," tambah Budi. "Jadi yang terdampak 11 orang."
`Gedung sudah lapuk dan basah`
Berdasarkan amatan tim Basarnas dan pemadam kebakaran, gedung empat lantai itu "tidak aman".
"Kita lihat sendiri, bangunan ini, tulang-tulangnya tidak nyambung satu dengan lainnya," ungkapnya.
"Gedung juga sudah terlalu lama, di mana betonnya sudah lapuk dan basah," tuturnya.
Ditanya kapan gedung itu akan diruntuhkan, Budi mengatakan "tidak sekarang".
"Kita serahkan tugas berikutnya, yaitu untuk meruntuhkan (gedung), kepada tim Pekerjaan Umum (PU)," ungkap Budi.
Rembesan air dari atap gedung
Temuan sementara Tim Basarnas dan Pemadam Kebakaran menunjukkan bahwa salah-satu penyebab gedung itu runtuh karena "ada rembesan air di lantai empat dan tiga."
"Rembesan air karena tidak ada pembuangan air," kata Budi Purnama.
Lebih lanjut salah seorang staf Basarnas, Rifan mengatakan, di atap gedung "Banyak genangan air dan tidak ada pembuangan air."
"Karena penumpukan air yang terlalu lama, dan saluran air tersumbat, sehingga air menyerap ke sisi-sisi dinding, dan terjadi rembesan air dari atap," katanya.
Berita ini akan terus diperbarui.