Tujuh Orang yang Tewas Ditabrak Kereta Api Satu Keluarga

Ilustrasi perlintasan kereta.
Sumber :

VIVAnews - Korban yang dihantam kereta api (KA) Parahyangan di pintu perlintasan Stasiun Cibitung, Jalan Raya Bosih, Kabupaten Bekasi masih satu keluarga. Semua korban tewas setelah mobil yang ditumpangi ringsek.

Mereka di antaranya, Watinah (50), Santi (30), Didit (12), Yanto, Bahrudin (51, pengemudi), Syarufudin (49), dan Yanda (32). Seluruh korban itu tercatat sebagai penumpang Daihatsu Sigra B1778FZI.

“Jadi awalnya, ada yang lebih dulu nekat menerobos perlintasan, baru diikuti mobil ini. Sepertinya seluruh penumpang mobil itu masih keluarga semua,” kata seorang saksi mata, Akhmad, Minggu 22 Desember 2019.

Ketika itu, kata Akhmad, plang pintu yang sudah tertutup berusaha diangkat seorang pengendara sepeda motor, sehingga ada celah untuk kendaraan menerobos.

“Saat pintunya naik sedikit karena diangkat, mobil itu mengikuti masuk menerobos,” katanya.

Rupanya, usaha sang sopir itu, kata Akhmad, berujung maut. Kereta api cepat yang datang dari arah timur itu langsung menabrak mobil yang bermuatan tujuh orang. “Padahal sudah diteriaki awas kereta, tapi sopir tetap saja menerobos,” katanya.

Hingga akhirnya, kata Akhmad, badan kendaraan ditubruk kereta hingga dalam kondisi ringsek. Dan tujuh penumpangnya meninggal dunia di lokasi kejadian. “Korbannya langsung dievakuasi ke rumah sakit oleh petugas,” ujarnya.

Sebelumnya, kecelakaan maut kembali terjadi di perlintasan kereta api di Jalan Raya Bosih Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu 21 Desember 2019. Akibatnya tujuh orang tewas seketika dalam insiden berdarah itu.