Damkar Terima 20 Aduan Kasus Ular di Depok

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdy Setiawan.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok telah mengerahkan tim khusus untuk menangani laporan atau aduan ular di pemukiman warga. Dalam sebulan, petugas mengaku telah menerima sedikitnya 20 laporan terkait kasus tersebut.

Meski jumlahnya tak sebanyak di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor, namun keberadaan hewan reptil tersebut telah membuat resah warga. Terlebih, beberapa di antaranya di temukan bersarang di rumah. Bahkan ada yang ditemukan di kantor wali kota setempat.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdy Setiawan mengatakan, saat musim bertelur seperti saat ini, laporan ditemukan ular di pemukiman meningkat hingga dua kali lipat.

“Bulan biasanya, kurang lebih lima laporan dalam sebulan, tapi untuk bulan ini sudah 20 laporan,” katanya pada wartawan, Jumat, 13 Desember 2019.

Sedangkan dalam sepekan ini, menurut Merdi, pihaknya mencatat berhasil mengamankan lima jenis ular. Di antaranya, ular sawo coklat satu ekor, kobra Jawa empat ekor dan sanca kembang.

“Lokasinya di wilayah Beji ular kobra, terus di Jatijajar jenisnya ular sawo coklat, di Kalimulya itu tiga anakan ular kobra induknya kita enggak ketemu tapi ada dan sarangnya sudah kita tangani," katanya.

Tak hanya masuk ke pemukiman warga, ular juga sempat ditemukan berada di area perkantoran Wali Kota Depok. Beberapa di antaranya belum berhasil ditemukan.

“Yang di Balaikota adanya di gudang obat farmasi dekat parkiran itu belum ketemu sampai sekarang. Itu indikasinya ular kobra. Terus yang di sebelah kirinya di Balaika II sudah ketangkep kobra juga sama itu induk,” katanya.

Lebih lanjut, Komandan Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran Depok ini mengatakan, fenomena maraknya temuan ular terjadi karena memang siklus alami. “Musim hujan si telurnya itu menetas karena memang kalau bertelurnya itu sekitar dua sampai tiga bulan lalu, cuma nunggu cuaca tambah lembab itu ya jadi menetas,” ujarnya.

Merdi mengimbau, jika ada warga yang mendapati adanya ular di area pemukiman sebaiknya tidak gegabah. Usahakan untuk menghindar namun dengan lebih dulu menandai lokasi atau sarangnya.

“Jangan bertindak, bahaya soalnya. Kalau ular berbisa seperti kobra kan walaupun baru menetas dia venom atau racunya sama-sama mematikan. Sebaiknya segera menghubungi kami di nomor 021-77827280 atau bisa juga di 112," katanya.