Sindir Anies, #TransmartBankMegaNyebong Jadi Trending di Twitter
VIVA – Dua perusahaan yang didirikan pengusaha terkenal Chairul Tanjung diterpa isu tak sedap. Kedua perusahaan tersebut, yakni Transmart dan Bank Mega. Keduanya kedapatan menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan tentang anggaran aneh yang bakal masuk ke APBD 2020.
Pantauan VIVAnews, Kamis 31 Oktober 2019, akun Twitter @mas_piyuuu, terlihat jika Twitter Transmart dan Bank Mega menuliskan kalimat seperti ini.
"Beli lem aibon sama pulpen nggak ke #TransmartCarrefour sih jadi mahal deh. Coba belinya ke aku, dijamin nggak bakal keluar anggaran sampai segitu banyak kok hihihi.
#aibon #AibonMemanggil #MendagriSisirAnggaran
Postingan ini juga disertai foto lem aibon dan ilustrasi pulpen. Sementara itu, akun Twitter Bank Mega mengomentari cuitan dari Transmart.
"Yoi gaiz, pastinya dong" #AibonMemanggil
Kedua postingan tersebut sudah dihapus, namun akun @mas_piyuuu sempat mengabadikan.
>Diketahui, Anies Baswedan kini tengah disorot, lantaran kedapatan memasukan anggaran tak wajar dalam APBD 2020. Hal ini terungkap dari Anggota fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI William Aditya Sarana melalui akun Twitter, William membuat thread soal anggaran yang ganjal dalam pengajuan tersebut.
Dalam cuitannya, ia menyertakan tangkapan layar yang sempat terpublikasi di situs apbd.jakarta.go.id. Dalam tangkapan layar itu, tercantum komponen lem aibon dengan koefisien 37.500 orang untuk jangka 12 bulan, serta harga Rp184 ribu. Namun, saat dicek, soal komponen lem aibon sudah menghilang dari situs tersebut.
Berikut ini adalah sejumlah anggaran dari Pemprov DKI Jakarta yang menimbulkan kontroversi publik:
1. Pemerintah Provinsi DKI mengusulkan anggaran hingga Rp26,5 miliar yang diperuntukkan bagi Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), atau tim khusus yang dibentuk untuk memberi rekomendasi kepada Gubernur. Berdasarkan dokumen rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara APBD 2020, anggaran tersebut ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selain itu, ada juga target capaian anggaran berupa dirumuskannya sebanyak 48 dokumen rekomendasi setiap bulan. Jika dibagi antara total usulan anggaran dengan jumlah target capaian, setiap dokumen rekomendasi dihargai sekitar Rp500 juta.
2. Pemprov DKI mengusulkan anggaran hingga Rp5 miliar untuk influencer atau kalangan yang bisa mempromosikan hal tertentu di media sosial, di APBD 2020. Berdasarkan data pada dokumen Kebijakan Umum APBD - Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS), besaran tepatnya adalah Rp5.008.691.930. Anggaran tersebut diajukan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta untuk aktivitas promosi pariwisata dan budaya melalui media sosial dengan menggunakan 5 orang influencer.
3. Komponen lain yang janggal adalah anggaran pembelian lem aibon dengan koefisien 37.500 orang untuk jangka 12 bulan serta harga Rp184 ribu. Jika ditotal, maka pembelian lem aibon tersebut mencapai Rp82 miliar lebih. Anggaran tersebut diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI. Dinas Pendidikan DKI mengakui adanya pengajuan untuk penganggaran lem dengan merek 'Aibon' di usulan APBD DKI 2020. Namun, angka itu hanya ada dalam komponen sementara di sistem e-budgeting.
4. Pembelian pena untuk usulan pengadaan dilakukan untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jakarta Timur. Usulan pengadaan total adalah Rp123,85 miliar atau seharga Rp105.000 per buahnya.
5. Anggaran untuk pembelian 10 unit storage server dengan total Rp12,95 miliar.
6. Pembelian empat storage unit untuk Jakarta Smart City dengan nilai Rp53 miliar.
7. Ada juga pembelian 7.313 unit komputer seharga masing-masing Rp15 juta untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri. (asp)