Perusakan Sekolah di Depok Dipicu Duel Antar Pentolan

Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Azis Andriansyah menunjukkan barang bukti.
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA – Sebanyak 30 pelajar yang diduga terlibat tawuran hingga aksi perusakan sekolah di Depok, Jawa Barat berhasil diamankan polisi. Dari puluhan siswa SMK itu, lima di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka utama. Lalu apa yang melatarbelakangi aksi brutal para remaja ini?

Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Azis Andriansyah mengungkapkan, aksi penyerangan yang merusak gedung SMK Izzata-Arjuna itu bermula dari duel antar senior dari sekolah berbeda pada selasa 15 Oktober 2019.

"Jadi ini awalnya antar senior atau pentolan dari dua sekolah berbeda yakni SMK IZ dan SMK KB, nah mereka ini janjian untuk berduel," katanya pada wartawan, Jumat 18 Oktober 2019.

Dalam perkelahian itu, kedua pelaku turut mengajak para juniornya masing-masing dengan motif untuk memberi contoh tawuran. "Dari duel ini senior dari SMK IZ terluka, hingga harus dilarikan ke rumah sakit," kata Azis.

Melihat seniornya terluka parah, sejumlah junior kemudian melakukan aksi tawuran lanjutan dengan pelajar SMK KB. "Dari tawuran itu, ternyata siswa SMK KB menjadi korban hingga meninggal dunia," katanya

Tak terima rekannya tewas. Mereka (pelajar SMK KB) kemudian melancarkan serangan ke gedung sekolah SMK IZ pada Rabu pagi, 16 Oktober 2019. Akibatnya, sejumlah ruang belajar, ruang guru dan fasilitas di sekolah itu rusak parah.

Beruntuang tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kini, para pelakunya telah diamankan dan dalam penyelidikan lebih lanjut Polresta Depok.