Kabar Mahasiswa Al Azhar Indonesia Meninggal Hoax

Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berunjuk rasa di gedung DPR RI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, masih menjalani perawatan di ruang ICU RS Pelni, Jakarta Barat, Rabu, 25 September 2019. Pihak keluarga membantah kabar yang menyatakan Faisal, korban dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI itu, meninggal dunia.

Hal itu dikemukakan Joe, kerabat Faisal, membantah kabar yang beredar lewat grup-grup percakapan WhatsApp, Rabu, 25 Agustus 2019. "Tidak benar. Posisi saat ini Faisal Amir sudah melewati masa kritis," ujar Joe, kerabat Faisal, saat dihubungi VIVAnews, Rabu pagi, 25 Agustus 2019.

Joe mengemukakan, semalam tim dokter RS Pelni, Jakarta telah melakukan operasi pertama terhadap Faisal untuk mengatasi pendarahan yang ada dalam otaknya. "Dokter beri kabar, masa kritis sudah lewat tapi masih dalam pengawasan tim dokter di ICU," ujar Joe.

Menurut Joe, berdasarkan keterangan dokter, ditemukan ada patah di bagian dada dan beberapa memar pada tubuh Faisal. "Saat ini upaya dari pihak keluarga dan rumah sakit bagaimana penyelamatan saudara kami," katanya.

Joe menjelaskan, saat masuk ke rumah sakit, Faisal dalam keadaan koma. Setelah diambil tindakan, Faisal sudah melewati masa kritisnya namun belum bisa berkomunikasi.

Berdasarkan informasi yang diterima Joe, Faisal dibawa oleh teman-teman kampusnya dengan menggunakan mobil  pick up tanpa ada pertolongan dari yang lain.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR RI berakhir ricuh, Selasa, 24 September 2019. Massa mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/ MPR RI mulai mencoba untuk masuk ke gedung rakyat pada Selasa sore, 24 September 2019. Namun, polisi segera melakukan tindakan dengan menyemprotkan air ke arah massa mahasiswa.

Dari pantuan VIVAnews, polisi masih terus berupaya untuk memukul mundur mahasiswa yang masih berusaha masuk ke dalam gedung DPR ini. Dari pantauan, terlihat pintu gerbang utama DPR sudah mengalami kerusakan dan dicoba untuk terus didobrak masuk oleh mahasiswa. (ase)