Bolos Bareng Mau ke Borobudur, 71 Murid 6 SMK Ditangkap Polisi

Para siswa SMK di Bogor bolos ramai-ramai untuk liburan ke Jawa Tengah (Foto wajah mereka sengaja disamarkan karena masih tergolong di bawah umur - Redaksi)
Sumber :
  • Ist

VIVA – Sebanyak 71 siswa dari enam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bogor, Jawa Barat, gagal liburan ke Candi Borobudur, Jawa Tengah. Mereka, yang sengaja bolos dari sekolah masing-masing, ditangkap polisi di tengah perjalanan saat mencegat truk di Kecamatan Kemrajen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dari informasi yang dihimpun VIVAnews dari Satgas Pelajar Kota Bogor, siswa berjumlah 71 orang ini berasal dari enam sekolah, di antaranya SMK Mekanika 8 siswa, SMK Tridaya 8 siswa, SMK Yatek 3 siswa, SMK YKTB 1 sebanyak 3 siswa, SMK Wijayakusuma 14 siswa dan SMK IT Yapis 26 siswa.

Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor, Muhammad Ikbal mengatakan, acara pada saat masih waktu sekolah itu diikuti murid dari enam sekolah kejuruan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Satgas menerima laporan dari Polres Banyumas para siswa ditangkap Polres Banyumas di tengah jalan, saat mengadang truk untuk menumpang perjalanan ke tempat tujuan ke Sleman, Candi Borobudur, Kamis 12 September 2019.

"Mereka berangkat hari Rabu malam dan bolos sekolah banyakan itu. Niat mereka mau backpacking ke Yogyakarta," kata Ikbal kepada VIVAnews, Jumat 13 September 2019.

Rencana backpacking ini, kata Ikbal, lantaran siswa hanya memiliki dana ala kadarnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk menumpang kendaraan dari satu kota ke kota lainnya menggunakan truk.  "Ya mereka akhirnya ngeBM (numpang kendaraan). Tapi karena banyak warga di sana kaget karena bukan kebiasaan pelajar di sana seperti itu, seperti di sini," kata Ikbal.

Lanjut Ikbal, masyarakat dan sopir truk yang khawatir akhirnya melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat. "Akhirnya diamankan. Supaya cepat identitas siswanya diketahui," katanya.

Saat ini, Dinas Pendidikan Kota Bogor telah berkoordinasi ke seluruh sekolah. Ikbal mengatakan, menurut pengakuan orangtua siswa kepada pihak sekolah bahwa siswa tersebut pergi mendadak dari rumah.

"Kepala sekolah bingung, dan tidak ada kaitannya dengan sekolah. Mereka pergi malam hari sedang tidur diajak teman-temannya. Ada berangkat, ada yang tidak ikut berangkat. Siswa merupakan dari enam sekolah tersebut berdomisili dari Citeureup, Cibinong, Leuwiliang," kata Ikbal.

Saat ini, kata Ikbal, para siswa sudah dalam perjalanan dari Banyumas menuju Bogor. Awalnya, pihak Polres Banyumas meminta agar orangtua menjemput langsung putra mereka. Namun karena sudah berkoordinasi dengan dinas sosial antar kota, mereka dipulangkan menggunakan bus dinas sosial.

"Orangtua kooperatif, pihak sekolah tadinya mau ke sana, namun akhirnya setelah koordinasi dan akan diberangkatkan ke sini oleh dinas sosial. Tengah malam tadi sudah diberangkatkan," kata Ikbal.

Rencananya, pihak sekolah akan menerima siswa-siswanya di Dinas Sosial Kota Bogor, pagi ini. Atas ulah para siswa ini, Satgas Dinas Pendidikan Kota Bogor menegaskan sudah mengimbau setiap kesempatan kepada sekolah dan para orangtua.

"Untuk menjadikan anak baik bukan hanya peran sekolah melainkan orangtua agar menjaga anaknya dari kenakalan remaja. Kejadian ini pihak sekolah tidak tahu karena di luar jam sekolah. Juga dari pergaulan perlu diawasi diajak-ajak teman, kami sudah rutin mengajak sekolah dan orang tua. Jika sore sampai malam belum sampai rumah, cari tahu aktivitas anak," kata Ikbal. (ren)