Gabung Bogor atau Jakarta, Lihat Video Penjelasan Wali Kota Bekasi
- Eko Priliawito
VIVA – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyampaikan sejumlah pemikiran mengenai bergabungnya Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu juga soal pemekaran wilayah di Bogor dengan sebutan Bogor Raya.
Menurut Rahmat Effendi, ada sejarah panjang mengenai Bekasi dan Bogor. Ada wilayah yang menjadi satu kesatuan dengan Padjajaran. Sementara dengan DKI Jakarta, Bekasi punya kultur dan budaya yang sama.
"Historisnya tahun 1950 dari karesidenan Jatinegara, jadi Bekasi, asalnya Jakarta. Tahun 1976 Cilincing dan Cakung itu kita serahkan ke Jakarta. Bekasi kehilangan dua wilayah. Kemudian pada tahun 1996 terjadi pemekaran wilayah. Kabupaten menjadi kota," katanya dalam program Kabar Petang tvOne, Rabu 21 Agustus 2019.
Menurut Rahmat Effendi, dari aspek sejarah, budaya dan kedekatan, juga persoalan-persoalan yang dibutuhkan masyarakat, memang sangat mudah ke Jakarta.
Bila Bekasi bergabung dengan Bogor membentuk pemerintahan baru, juga sudah sangat mampu. Meski ada sekitar 2/3 ABPB Jawa Barat yang hilang. Karena kemampuan fiskal wilayah baru ini akan sangat luar biasa.
"Bogor APBD Rp2,6 triliun, Bekasi Rp7,3 triliun, PAD Bekasi sudah Rp3,3 triliun, kami Bekasi setor dana perimbangan ke Jawa Barat itu hampir Rp2 triliun," katanya.
Tapi Kalau Bekasi gabung ke DKI Jakarta, jelas tidak akan dilihat soal dana perimbangannya. Tapi justru DKI yang akan mengirim hingga Rp10 triliun untuk infrastruktur. Menurut Rahmat Effendi, apa yang berkembang saat ini, terkait pemekaran wilayah, hanya sebuah proses bagaimana kepala daerah berpikir untuk menangkap signal-signal proses peradaban pembangunan.
Pembaca setia VIVAnews yang ingin melihat lebih lengkap penjelasan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, bisa mengklik tautan berikut atau melihat video di bawah ini.
>