Walikota Bekasi Kunjungi Redaksi VIVAnews, Bicara Jakarta Tenggara
- Eko Priliawito
VIVA – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengunjungi redaksi VIVA di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu 21 Agustus 2019. Dalam kunjungan ini, disampaikan sejumlah pemikiran mengenai bergabungnya Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bahwa gagasan adanya pemekaran wilayah diawali dengan gagasan Walikota Bogor, Bima Arya, membentuk Provinsi Bogor Raya. Kemudian Rahmat Effendi menyampaikan bahwa pemekaran wilayah ini harus memiliki akselerasi sebuah pembangunan untuk meningkatkan sebuah proses peradaban.
Tapi, selain itu, Rahmat Effendi tentu melihat faktor proses lonjakan pembangunan. Karena dilihat dari dari aspek fiskal, dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi, Kota Bekasi sudah jauh meninggalkan kota-kota lain di Jawa Barat.
"Laju pertumbuhan ekonominya paling tinggi. Kemampuan fiskalnya terbesar subsidi ke Jawa Barat," katanya.
Dia juga memaparkan mengenai sejarah terbentuknya Bekasi. Juga saat pemakaran dari kabupaten ke kota. Selama 21 tahun, Kota Bekasi ternyata telah memiliki prospek pembangunan yang jauh melampaui Kabupaten Bekasi sebagai induknya.
"Jauh melampaui kabupaten kota yang ada di Jawa Barat. APBD kita sudah hampir Rp7,3 triliun. Subsidi terbesar dana perimbangan, kalau macet di Kota Bekasi karena pajaknya nomor satu di Jawa Barat. Kita kirim ke Jawa Barat," katanya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, secara pribadi Rahmat Effendi lebih memilih bergabung dengan Jakarta. Meski juga ada pemikiran kalau Bekasi membentuk provinsi sendiri. Sejumlah nama bahkan telah diperbincangkan oleh masyarakat, seperti Jakarta Tenggara.
Tapi, dia mengaku tak memiliki kapasitas untuk menyatakan Kota Bekasi harus mendirikan provinsi baru atau bergabung dengan DKI Jakarta. Menurutnya, biarkan wacana ini berkembang melalui kajian-kajian yang pada akhirnya akan dapat mensejahterakan masyarakat Bekasi.
Lebih lengkap, mengenai pemikiran Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, masyarakat Bekasi atau pembaca setia VIVA dapat membacanya dalam program wawancara khusus.