Nus Kei: Mungkin John Kei Merasa Tersingkirkan
- Tangkapan layar
VIVA – Korban aksi penyerangan kelompok John Refra Kei, Nus Kei mengaku selalu mengingatkan keponakannya itu agar menyelesaikan masalahnya secara berdua tanpa melibatkan anak-anak (anggota) yang tidak mengetahui masalah.
Menurut dia, anak-anak yang menjadi korban mengalami luka jari putus hingga ada yang meninggal dunia itu tidak ada yang punya masalah atau berkonflik dengan John Kei. Tetapi, konflik terjadi antara Nus Kei dengan John Kei.
"Anak-anak tidak ada yang berkonflik dengan beliau. Yang berkonflik sebenarnya antara saya dan beliau. Korban yang meninggal itu keponakan, yang putus jari adik sepupu, satu marga," kata Nus Kei dikutip dari tvOne pada Kamis, 25 Juni 2020.
Padahal, Nus Kei mengaku selalu mengingatkan kepada John Kei bahwa ini masalah berdua sehingga perlu diselesaikan secara gentleman berdua saja tanpa melibatkan orang lain yang tidak mengetahui persoalan.
"Selalu saya ungkapkan itu, tapi beliau tidak mau tanggapi dan selalu melibatkan orang lain. Akhirnya, terjadi seperti kemarin hari Minggu. Anak-anak yang saya lihat saat rekonstruksi, mereka tidak cukup punya kemampuan untuk melakukan hal yang mereka lakukan kala bukan aktor di belakangnya John Kei," ujarnya.
Nus Kei merasa heran ketika John Kei mengumbar ke teman-teman yang ada di Jakarta maupun tempat lainnya, bahwa lagi berkonflik dengannya. Padahal, Nus Kei merahasiakan kepada keluarganya di kampung bahwa lagi bertikai dengan John Kei.
"Dari awal saya bilang, ini masalah berdua jangan libatin orang lain. Di kampung saya, keluarga saya, tidak pernah saya cerita kalau saya lagi konflik dengan John Kei. Tapi dia, teman-teman di Jakarta, tempat mana saja, selalu dia bilang masalah sama saya," jelas dia.
Di samping itu, Nus Kei membantah adanya dua kelompok yang terpecah antara kelompok John Kei dan kelompoknya. Menurut dia, tidak ada yang namanya kelompok dan semuanya sama karena dari satu daerah.
"Jadi tidak ada kelompok-kelompok sebetulnya, ini cuma konflik antara paman dan ponakan saja. Nah ponakan tidak mau terima itu kelebihan mungkin dari paman, jadi dia merasa tersingkirkan, mungkin seperti itu. Akhirnya, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Jon Kei pada salah satu rumah milik Nus Kei di Perumahan Green Lake Cluster Australia, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang sempat viral.
Videonya bahkan sempat beredar di media sosial. Awalnya, video tersebut adalah video perampokan. Namun ternyata, video yang viral tersebut adalah penyerangan kelompok John Kei yang diduga merupakan aksi balas dendam.
John Refra Kei alias John Kei kembali ditangkap aparat Polda Metro Jaya di kediamannya Perumahan Taman Titian Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat bersama 24 anak buahnya pada Minggu, 21 Juni 2020.
Diduga, John Kei terlibat dalam aksi penyerangan di Perumahan Green Lake Cluster Australia, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang sempat viral pada Minggu, 21 Juni 2020. Akhirnya, John Kei bersama gengnya ditetapkan tersangka.
Mereka dijerat pasal berlapis atas penyerangan terhadap Nus Kei, yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, dan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Baca juga: ICW Dorong KPK Selidiki Penggunaan Helikopter Mewah Firli Bahuri