Hati-hati, Pasar dan Mal Jadi Sumber Penularan COVID-19

Ilustrasi Pasar Tanah Abang
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 147 kasus, sehingga jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.423 kasus. Dari jumlah tersebut, 3.517 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 551 orang meninggal dunia.

“1.426 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.929 orang melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.

Adapun untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 17.746 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12.406 orang.

Penambahan kasus ini sebagian besar berasal dari wilayah yang berisiko seperti, pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) / RW Rawan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, merasa khawatir dengan adanya pembukaan pasar maupun mal yang telah dibuka dapat menjadi kluster penularan wabah corona.

"Yang kami khawatirkan adalah pembukaan pasar dan mal. Mal insya Allah ya kita terus sosialisasi dan pasar. Sampai hari ini memang kita belum buka pasar," kata Riza Patria di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.

Baca juga: Daftar 3 Vaksin Terdepan Lawan Pandemi Corona COVID-19, Masuk Fase III

Tentunya, ini upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai aturan protokol kesehatan COVID-19.

Nantinya, kata dia, di pasar akan disiapkan wastafel, ada aparat, ada disenfektan untuk menyemprotkan cairan di lokasi itu.

"Kami serahkan di pasar ada yang membagi ganjil genap tokonya, prinsipnya adalah pembatasan secara bertahap di pasar-pasar. Jadi memang, masyarakat kita di pasar ini yang paling rentan terjadinya penularan," katanya.

Ia kembali menegaskan, bahwa yang menjadi kekhawatiran penularan wabah COVID-19 ini adalah pasar yang ada di Ibu Kota. "Jadi puncak dari semua yang kita khawatirkan jujur ada di pasar, bukan di rumah ibadah, kantor, mal, tapi di pasar yang paling rawan," katanya.

Untuk itu, Riza mengimbau kepada warga sebaiknya agar dapat membeli kebutuhan bahan pokok sayuran, ikan, daging bisa melalui belanja online.