Mulai Hari Ini KRL Boleh Jalan Kalau Tak Lewat 60 Orang per Gerbong

Sejumlah calon penumpang KRL atau commuterline melewati gerbang elektronik di Stasiun Tangerang pada Kamis, 29 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Mulai 4 Mei 2020 PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), tidak akan memberangkatkan kereta KRL Commuterlline jika melebihi kapasitas 60 orang per gerbong. Hal ini menyusul dengan adanya temuan hasil tes positif tiga dari 325 penumpang KRL yang menjalani swab test PCR yang diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Minggu 3 Mei kemarin.

"Untuk semakin meningkatkan kedisiplinan maka mulai Senin 4 Mei 2020 bila masih terdapat kereta yang melebihi kapasitas, ditandai dengan pengguna duduk maupun berdiri tidak sesuai marka yang ada, maka kereta tidak akan diberangkatkan kembali hingga para pengguna mengikuti aturan kapasitas maksimum sejumlah 60 orang per kereta," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan resminya, Senin 4 Mei 2020.

Dia melanjutkan, ketika terjadi kepadatan pada dua hingga tiga perjalanan KRL terutama pada jam pulang kerja yang juga menjelang jam buka puasa, PT KCI mengantisipasi dengan memperketat batasan pengguna yang diizinkan masuk ke peron stasiun dan ke dalam kereta sebagaimana yang dilakukan pada stasiun-stasiun keberangkatan. Pintu stasiun juga ditutup tepat pada pukul 18.00 WIB sesuai aturan PSBB untuk mencegah kepadatan pada jadwal kereta terakhir.

Anne juga menjelaskan bahwa pihaknya  tetap melakukan berbagai langkah antisipasi bagi penumpang untuk mencegah virus Corona. Mulai dari  mewajibkan seluruh pengguna KRL menggunakan masker selama berada di area stasiun dan KRL. Selain itu, pihaknya juga melaksanakan cek suhu tubuh bagi seluruh pengguna maupun petugas di stasiun.

Kemudian di sepuluh stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna dalam waktu bersamaan.

PT KCI, lanjut dia juga menyediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL serta menyediakan hand sanitizer di dalam KRL maupun di stasiun.

"Selain itu KCI juga berupaya mengendalikan kepadatan pengguna dan tercapainya physical distancing seperti marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengatur posisi pengguna agar tercipta jarak aman," kata dia.

Pihaknya juga selalu mengingatkan mengenai physical distancing kepada seluruh pengguna KRL melalui pengumuman di stasiun, di dalam kereta, hingga melalui petugas pengawalan kereta yang berpatroli.

"Untuk mengendalikan kepadatan ini, diperlukan kepedulian masyarakat dalam menggunakan KRL. Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan, namun kami mengajak para pengguna untuk tetap bersabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing," kata Anne.

Sejauh ini, katanya, 761 perjalanan KRL beroperasi setiap harinya. Sebanyak 90 persen perjalanannya sudah dalam kondisi sangat minim penumpang. Selama kebijakan PSBB, Anne menjelaskan volume penumpang juga sudah turun mencapai 80 persen.

Baca juga: Wabah Corona Tak Bendung Kerja Konstruksi Proyek Tol, Jalan Terus