Densus 88 Bekuk 3 Terduga Teroris, Tukang Sayur Sudah Lama Dicurigai
- VIVAnews/Yandi Deslatama
VIVA – Tiga orang pelaku terduga terorisme ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Lokasi penangkapan di Kampung Jalumprit, RT 04 RW 01, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten, Senin siang 27 April 2020 sekitar pukul 11.00 WIB.
"Benar ya ada kegiatan Densus 88 Antiteror. Kegiatan kita hanya pengamanan saja," kata Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono di lokasi kejadian, Senin 27 April 2020.
Warga mengenalnya sebagai pribadi terbuka dan cukup bersosialisasi. Hal ini dikuatkan dengan aktivitas perekonomian keluarga tersebut yang berdagang sayur-mayur, isi ulang air galon hingga ikan hias. Tiga pelaku yang ditangkap masih berstatus satu keluarga.
"Warga asli sini sama anak istrinya. Anaknya banyak. Satu keluarga. Kalau yang ini keterangan dari warga sangat berbaur sekali," kata Kepala Desa (Kades) Waringin Kurung, Harun.
Kemudian menurut Camat Waringin Kurung Nanang Supriatna, tiga orang yang ditangkap Densus 88 Antiteror, masih ada sangkut-paut terduga teroris dengan pelaku terorisme Imam Samudera, otak sejumlah pengeboman di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 silam. Namun belum diketahui ketiga orang yang ditangkap itu berperan sebagai apa saja dalam jaringan terorisme.
Sang kakak yang disebutkan oleh Nanang berinisial Ustadz H dan kenal baik dengan Imam Samudera. Kemudian yang ditangkap lagi merupakan adik dari Ustadz H tersebut.
"Masih saudaranya Ustadz H, warga mah sudah mengira. Dia ustadz H pernah kesangkut sama Imam Samudra. Jadi dalam pengawasan kita, nah ini adik-adik nya," kata Camat Waringin Kurung, Nanang Supriatna, melalui sambungan telepon selulernya.
Ketiga pelaku masih berstatus kakak-beradik, ada yang berjualan sayur mayur, isi ulang air galon dan ikan hias di rumahnya. Pihak kecamatan mengklaim telah mengawasi keluarga tersebut sejak peristiwa penangkapan Imam Samudera.
Nanang juga menduga kalau tiga terduga teroris yang ditangkap masih ada sangkut pautnya dengan penangkapan terorisme di Surabaya. Sebelumnya memang Densus 88 Antiteror menangkap terduga pelaku terorisme di Surabaya berinisial JHR alias AH, pada Kamis 23 April 2020.
JHR alias AH di duga terpapar radikalisme dan terorisme di dalam penjara. Hingga akhirnya bergabung dengan jaringan JAD Jawa Timur (Jatim).
"Jadi dalam pengawasan kita, nah ini adik-adik nya. Katanya ini pendalaman dari Surabaya. Masih saudaranya keluarga ustadz H," katanya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah barang bukti disita oleh tim Kepolisian dan Densus 88 Antiteror seperti laptop, samurai, anak panah hingga senjata laras panjang.