Anies Mengeluh, Penanganan COVID-19 di Jabodetabek Tidak Menyatu
- instagram anies baswedan
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengeluh penanganan corona di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak terintegrasi.
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, sebagai episenter dari wabah corona, seharusnya, ada pengintegrasian penanganan di wilayah yang mencakup tiga provinsi itu.
"Kalau tidak ada penanganan yang terintegrasi, maka akan repot," ujar Anies kepada Wapres Maruf Amin dalam telekonferensi video pada Kamis, 2 April 2020.
Anies menyampaikan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seharusnya, membuat Jabodetabek sebagai area khusus di mana penanganan corona tidak terpisah-pisah.
Saat ini, karena Jabodetabek mencakup tiga provinsi, yaitu Jakarta, Jawa Barat, juga Banten, membuat tiga pemda membuat kebijakan yang tidak saling terpadu.
"Di dalam PP 21 itu, gubernur hanya bisa mengatur pergerakan di dalam satu provinsi. Sementara episenternya ini tiga provinsi," ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, ia, memberi saran supaya pemerintah pusat membuat terobosan untuk penanganan corona secara khusus di Jabodetabek. Anies ingin kebijakan pemerintah untuk menuntaskan wabah benar-benar efektif.
"Kami mengusulkan agar ada kebijakan tersendiri untuk penanganan corona di kawasan Jabodetabek," tutur Anies.