Anies Baswedan Keluarkan Kebijakan Tanggap Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar GM

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengambil sejumlah kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona di Ibu Kota. Melalui akun instagramnya, Anies mengungkapkan langkah-langkah tanggap Covid-19 pada Rabu, 4 Maret 2020.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jakarta terbuka atas segala informasi tentang Covid-19 yang perlu diketahui bersama dan ditanggapi secara cepat.

Anies menyatakan Pemprov DKI membentuk Tim Tanggap Covid-19 menjadi pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan Covid-19. Pihaknya juga akan rutin mengirimkan pesan publik melalui WhatsApp dan SMS seputar Covid-19, seperti potensi risiko jika ada tempat baru yang perlu dihindari.

Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan izin baru untuk keramaian, dan meninjau kembali izin yang telah dikeluarkan. Mendiagnosis kondisi masyarakat dengan gejala Covid-19 melalui telepon 112 dan 119, hingga mendatangi atau menjemput orang tersebut untuk mengurangi potensi penularan.

“Mengimbau masyarakat untuk tidak ikut membeli barang secara berlebihan, karena stok kebutuhan di Jakarta masih cukup. Mengimbau masyarakat untuk rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tulis Anies di akun instagramnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengapresiasi langkah protokol penanganan virus corona atau COVID-19 yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, langkah yang diambil Anies sebagai bukti negara hadir.

"Negara hadir itu apabila memiliki protokol krisis di saat ada krisis apapun termasuk soal Corona. Menurut saya, apa yang sudah dilakukan Gubernur Anies dalam seminggu ini soal merespon virus corona, itulah protokol krisis yang menandakan negara hadir," kata Andi lewat Twitter yang dikutip pada Rabu, 4 Maret 2020.

Meski belum sempurna, kata dia, Jakarta sudah memiliki protokol penanganan virus corona. Sehingga, aktivitas di ibu kota tetap berjalan normal seperti biasa walaupun virus tersebut sudah masuk ke Indonesia.

"Meski belum sempurna, Jakarta sudah memiliki protokol penanganam virus Corona. Teknologi bisa membantu melengkapi. Aktifitas keramaian di gedung, pasar, mall, sekolah  hotel dibuat standarnya, ada pemeriksaan. Aktifitas bisa jalan, jika ada SOP. Sehingga Jakarta bukan kota mati," ujarnya.