Buruh Demo DPR, Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Setelah massa mahasiswa dan pelajar melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR menolak undang-undang bermasalah, kini giliran massa buruh yang bakal mengepung kompleks parlemen, Rabu, 2 Oktober 2019. Untuk itu, diterjunkan ribuan aparat keamanan dan dilakukan rekayasa lalu lintas.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono bilang bahwa sebanyak 6.000 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengawal demo buruh hari ini di DPR. Pihak kepolisian juga melakukan pengalihahan arus lalu lintas di sekitar kawasan DPR/MPR agar warga bisa melakukan antisipasi supaya tak terjebak macet akibat aksi demo.

"Ada rekayasa lalu lintas, sifatnya situasional," kata dia, Rabu, 2 Oktober 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Adapun rekayasa lalu lintas yang disipakan Ditlantas Polda Metro Jaya, yakni:

1. Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi ditutup di bawah flyover Ladogi, diarahkan belok kiri ke Gerbang Pemuda.

2. Jalan Gerbang Pemuda arah ke kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup diputar balik ke Gerbang Pemuda di kolong Ladogi atau lurus ke Jalan Gatot Subroto arah timur atau ke Bendungan Hilir.

3. Jalan Gerbang Pemuda arah ke Asia Afrika dibelokan ke kiri ke Jalan Asia Afrika terus Jalan Senayan dan Jalan Pakubuwono.

4. Jalan Asia Afrika ke barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar ke arah Jalan Gerbang Pemuda putar balik di bawah Ladogi.

5. Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti di lampu merah Palmerah diluruskan ke Permata Hijau dan Kebayoran Lama dan belok kiri ditutup.

6. Jalan Tentara Pelajar pojok Manggala Wanabakti ditutup, Jalan Gatot Subroto ditutup untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan.

Soal massa buruh yang akan menggelar aksi di depan kompleks DPR, polisi meminta supaya mereka menyampaikan aspirasinya dengan cara yang damai dan tertib. Selain itu, diminta tidak melakukan tindakan anarkis dan menghormati warga lain yang sedang melakukan aktivitas.