Bentrokan Pelajar STM dan Polisi Meluas, Perjalanan KRL Terganggu
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Massa pelajar dari SMA dan SMK atau STM yang melakukan aksi demo menolak revisi UU KUHP di Gedung DPR RI pada Rabu, 25 September 2019 berakhir ricuh. Bentrokan antara massa pelajar dan aparat kepolisian pecah di kawasan belakang gedung DPR yang dekat dengan Stasiun Palmerah, Jakarta.
Dikutip dari VIVAnews, kondisi di sekitar kawasan tersebut tak kondusif. Para pelajar melempari petugas dari arah Stasiun Palmerah. Sementara aparat kepolisian membalas dengan menembak pelajar dengan gas air mata.
Tembakan gas air mata itu pun berdampak pada aktivitas penumpang di stasiun. Sebagian penumpang mengalami muntah-muntah dan perlu mendapat pertolongan. Demi mengantisipasi perusakan pada fasilitas umum, petugas pun menutup sementara Stasiun Palmerah hingga kondisi aman.
"Tutup dulu sementara," kata petugas di Stasiun Palmerah.
Sementara itu, aparat kepolisian masih menembaki massa pelajar yang bertahan di jalur kereta menggunakan gas air. Bahkan bentrokan itu kini meluas hingga ke kawasan Slipi, Jakarta Barat. Massa pelajar yang menggunakan seragam melempari polisi dengan batu.
Sebelumnya, massa di belakang Gedung DPR membakar motor di dekat pos polisi di Jalan Gelora, persis di depan Stasiun Palmerah. Berdasarkan informasi, motor tersebut milik warga yang terjebak dalam bentrokan antara polisi dan massa pelajar.
Selain motor, beberapa benda juga dibakar. Massa pelajar pun melemparkan batu, petasan dan kembang api ke arah kompleks DPR. Akibat bentrokan ini, perjalanan kereta di kawasan tersebut pun terganggu.
Akun Twitter Info Commuter Line mengabarkan bahwa perjalanan KRL terganggu karena adanya kerumuman massa di Stasiun Palmerah. "Kami informasikan tersedia KRL rute Serpong-Tanah Abang. Sehubungan terdapat kerumunan peserta aksi di Stasiun Palmerah, saat ini perjalanan KRL berjalan hati-hati di lokasi," tulisnya.
Sejak pukul 17.00 WIB, KRL belum bisa melintas di antara Stasiun Palmerah-Tanah Abang dan sebaliknya karena adanya kerumunan massa. Karena itu, PT Kereta Commuter Indonesia pun melakukan rekayasa operasi.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, KRL Commuter Line dari arah Rangkasbitung/Maja/Parungpanjang/Serpong tujuan Tanah Abang diatur hanya sampai Stasiun Kebayoran. Selanjutnya KRL Commuter Line dari Stasiun Kebayoran akan kembali ke arah Rangkasbitung/ Maja/Parungpanjang/Serpong.
"PT KCI mengimbau pengguna KRL tujuan Stasiun Jurang Mangu, Sudimara, Rawa Buntu dan seterusnya dapat menuju ke Stasiun Kebayoran untuk menggunakan KRL," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 September 2019.
PT KCI juga mengimbau masyarakat dan para pengguna KRL untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama dengan tidak berkerumun di sekitar jalur rel. Selain itu, bersama-sama menjaga sarana dan prasarana perkeretaapian yang merupakan fasilitas publik.